Seribu Satu Cara Musisi Bersenang-Senang dan Mencari Uang

Seribu Satu Cara Musisi Bersenang-Senang dan Mencari Uang

Kembali pada seribu satu cara musisi bersenang-senang, meski di luar urusan musik, rasanya memang zaman sekarang musisi perlu merambah hal lain di luar musik

Mengutip lirik lagu “Nyanyikan Lagu Perang” dari Koil yang berbunyi “masih ada cara untuk bersenang senang, masih ada cara untuk mencari uang”. Hal ini terasa erat kaitannya dengan masa pandemi selama dua tahun belakangan, di mana musisi dipaksa memutar otak untuk terus mencari ‘kesenangan’ dan mencari uang, meski mereka absen di panggung musik. Koil sendiri cukup bisa dijadikan contoh konkrit dari apa yang merek lontarkan tentang masih banyak cara untuk bersenang-senang dan mencari uang. Dari mulai menjual merchandise, komik, hingga mere-issue beberapa album monumental milik mereka dalam beberapa format, kaset, CD, hingga Vinyl. Intinya meski band ini tidak begitu produktif merilis album, namun perlu diakui jika band ini tidak pernah benar-benar diam, bahkan saat sang vokalis, Otong sedang tidak berdaya melawan tempaan hal-hal mistis.

Selain itu ada juga musisi-musisi yang kemudian membuat konten di kanal Youtube. Masih sejalan dengan kutipan lirik lagu Koil di atas, mereka membuktikan jika memang masih ada cara untuk bersenang-senang dan mencari uang. Salah satunya dengan konten wawancara di kanal Youtube mereka masing-masing. Mengisi kekosongan jadwal manggung, musisi-musisi seperti David Bayu, Buluk ‘Superglad’, Eka Annash ‘The Brandals’, hingga Ari Lasso, punya konten wawancara yang mereka sajikan dengan penuh semangat bersenang-senang itu tadi. Mungkin ada juga selipan obrolan mereka yang sama-sama menertawakan kekosongan jadwal manggung bandnya masing-masing.

Sampai akhirnya masa pandemi telah usai, dan mereka kembali bisa bersenang-senang di atas panggung, para musisi ini untungnya tidak kehabisan akal untuk terus melahirkan pola kreasi seru, meski itu di luar urusan musik (dalam konteks bermain musik atau manggung). Mengamini pula dengan apa yang ditulis Addy Gembel tentang secercah harapan yang sudah lama dinantikan oleh para musisi dan penggila musik, ketika beberapa acara musik sudah mulai hadir walaupun tetap dengan pembatasan prokes (protokol kesehatan-red). Di kota Bandung sendiri beberapa band sudah mulai menggelar panggung-panggung off air dengan pembatasan penonton. Demikian juga di beberapa kota di Indonesia, geliat panggung musik sudah mulai kembali berdenyut, bahkan hajatan musik “Rock In Solo” kabarnya akan digelar pada bulan Desember mendatang. Itu artinya harapan untuk kembali bersenang-senang mulai ada.

Kembali pada seribu satu cara musisi bersenang-senang, meski di luar urusan musik, rasanya memang zaman sekarang musisi perlu merambah hal lain di luar musik. Dalam beberapa kali kesempatan wawancara di DCDC D’Podcast saya banyak mendapati para musisi ini sukses di bidang lain. Misalnya saja ada Alda The Changcuters yang sukses jadi juragan beras, Dilla Anbar dari Muchos Libre yang punya talenta memasak, Hariz Lasa yang punya usaha jewelry ring, Suar Nasution yang punya bisnis/pabrik gitar dengan merk Genta, dan masih banyak lagi. Mereka semua bisa bersenang-senang meski di luar urusan manggung. Tetap survive dan terus melahirkan kebaruan yang menunjang kehidupannya masing-masing.

BACA JUGA - Masih Ada Harapan Untuk Bersenang-senang

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner