Semarak Puncak Sahur Nikmat On The Road 2019 di Kota Terakhir, Bandung

Semarak Puncak Sahur Nikmat On The Road 2019 di Kota Terakhir, Bandung

Konverti yang ditembakan ke udara menambah meriah Bandung malam itu, yang menandai berakhirnya gelaran Sahur Nikmat On The Road 2019 ini. 

Dari Rangkasbitung sampai ke Bandung, 12 tempat sudah dikunjungi oleh DCDC Sahur Nikmat On The Road 2019, dan Monumen Perjuangan, Bandung dipilih menjadi pemberhentian terakhir gelaran ini. Kota Bandung seakan menjadi sinonim dari kata pulang, bagi sebagian besar pengisi acara dalam gelaran ini, yang memang  berdomisili di Bandung. Lebih dari itu, Bandung bukan hanya nama kota buat mereka yang memulai karir bermusiknya dari sini, karena ada barisan penggemar yang memang sudah dari awal mendukung karir mereka dari kota ini.

Seperti halnya yang terjadi di sebelas kota lainnya, gelaran DCDC Sahur Nikmat On The Road di Bandung pun diawali dengan kegiatan Social Investment, yang kali ini dilakukan di sekitaran mesjid terdekat dengan Monumen Perjuangan, Bandung. Sementara masuk ke area gelaran DCDC SNOTR, nampak Ayushi yang bertindak sebagai host terlibat obrolan santai dengan dua orang dibalik brand clothing Cosmic dan brand sepatu Saint Barkley.

Cerita dibalik kedua brand ini jadi pembahasan yang lumayan seru, dari mulai Cosmic yang sudah memasarkan produknya sejak tahun 2001, hingga Saint Barkley, yang diwakili oleh Ami Muhammad ini, mulai memasarkan produknya sejak tahun 2012. Menarik untuk dicatat, jika brand sepatu ini pernah dilirik oleh orang nomor satu di Indonesia, presiden Jokowi, ketika dirinya berkesempatan mengunjungi booth Saint Barkley beberapa waktu lalu.

Bertolak ke panggung kecil di sekitaran booth Djarum Coklat, AGC Music School tengah bersiap tampil di kota terakhir ini. Empat orang gitaris handal ini kedatangan band Shout Out asal Bandung bernama The Highway. Seperti halnya di kota-kota sebelumnya, kedatangan band Shout Out ini menjadi satu hal yang menjadi pembahasan seru, ketika materi lagu yang mereka punya coba dibedah oleh AGC Music School, lengkap dengan masukan-masukan menarik, yang langsung diaplikasikan dengan lick-lick gitar ‘ajaib’, hingga materi lagunya menjadi lebih ‘berisi’.

Setelah penampilan AGC Music School ini, ada satu hal yang nampak berbeda terjadi di gelaran Sahur Nikmat On The Road di kota terakhir ini. Kedatangan Iksan Skuter untuk tampil sore hari menjadi di luar kebiasaan rundown yang biasa terjadi di gelaran ini. Lagu-lagu Iksan yang punya isian lirik personal yang dalam tersebut, kemudian dilengkapi pula dengan penampilan dari Sarah Saputri, yang bermain harmonika mengiringi Iksan membawakan lagu “Pulang”, hingga “Shankara”.

Selesai ‘bermain perasaan’ dengan lirik-lirik lagu Iksan Skuter yang piawai memancing penonton ‘baper’, di panggung utama sudah siap Rosemary dengan lagu-lagu hits nya, dari mulai album lama hingga album terbarunya, Letter To Friends. Yang tak kalah mendapat sambutan meriah adalah ketika Rosemary membawakan lagu-lagu barunya, yang disambut cukup antusias oleh W.A.R.S Bandung. Hingga kejutan disuguhkan Rosemary ketika Ipang Lazuardi didaulat berkolaborasi di lagu Brother Sister”. Selain Ipang, ada juga Eddi Brokoli yang ikut sumbang suara kala Rosemary tampil di atas panggung.

Masuk waktu berbuka, coklatfriends Bandung berbaur ke banyak area yang ada di gelaran ini, dari mulai foodtruck hingga tenant clothing dan DCDC Merchandise. Budaya membeli ‘baju bedug’ atau baju lebaran menjadi satu hal yang masih erat hubungannya dengan banyak orang. Maka tidak heran jika DCDC Marketplace ini disambut antusias, mengingat brand-brand yang ada pun menjadi sejalan dengan banyak orang yang datang, yang memang menggemari musik. Fashion dan musik jadi sebuah sinergi yang sejalan ketika dihadapkan pada sebuah fashion statement dari budaya dunia musik itu sendiri, khususnya ranah musik bawah tanah.

Selain itu nampak juga para talent yang tengah terlibat game seru dari sebuah aplikasi handphone. Game yang mengutamakan kekuatan suara pemainnya agar bisa melalui beragam rintangannya ini, tak pelak membuat suasan semakin hangat karena tidak sedikit pula yang tertawa geli karena cara yang dilakukan untuk memainkan game ini. sebuah intermezo menarik, hingga akhirnya HMGNC tampil di atas panggung, lengkap dengan ornamen LED bertuliskan HMGNC. Simple namun terlihat begitu mencuri perhatian.

Didaulat sebagai additional drummer pada penampilan HMGNC malam itu, Gebeg tampil cukup enerjik, dan satu hal yang menjadi unik adalah ketika dirinya kembali bermain drum namun tidak bersama trio SNOTR Project, seperti halnya di kota-kota sebelumnya. Namun keseruan yang ditampilkannya bersama SNOTR Project, kembali dihadirkannya bersama HMGNC malam itu. Dina, Manda, dan Grahadea tampil prima dengan musik elektro-pop yang menjadi identitas karyanya. HMGNC tampil memukau meski dengan set panggung sederhana, namun mampu menghadirkan estetika menarik, baik secara audio maupun visual.

Sambutan meriah lainnya terasa saat penampil berikutnya, Ipang Lazuardi tampil. Bandung bisa dibilang punya penonton yang cukup ekspresif dalam merespon para penampil di atas panggung. Pun begitu dengan Ipang, yang mendapat sambutan meriah dengan ditandai oleh karaoke masal lagu-lagu Ipang. Coklatfriends Bandung melahap habis lagu-lagu yang dilantunkan oleh Ipang, hingga suasana makin bertambah meriah ketika Ipang kedatangan dua orang vokalis tamu, Attir (vokalis Speaker First), yang khusus di kota terakhir ini datang bersama rombongan bandnya. Kadatangan mereka bukan tanpa alasan, mengingat Speaker First akan bertolak ke negeri paman Sam, untuk menandatangani kerjama dengan sebuah label musik disana.

Menjadi penutup dari gelaran DCDC SNOTR kota terakhir, Bandung, Burgerkill mampu menjawab itu dengan penampilan terbaiknya. Sejalan dengan apa yang ditampilkan oleh Ipang, Burgerkill mampu membakar dengan lagu-lagunya. ‘budaya’ menikmati penampilan Burgerkill yang biasanya identik dengan pusaran moshpit nya, malam itu menjadi berbeda karena penonton tampak duduk santai di area pertunjukan. Namun meski begitu, hal tersebut justru malah membuat satu hal baru yang menghasilkan keintiman tersendiri, terlebih dengan jarak panggung yang memang sengaja dibuat tidak bersekat, agar semua nampak berbaur dengan sinergi yang sama, dan makin bertambah ketika, Manda, vokalis dari HMGNC ikut berkolaborasi dengan Burgerkill di lagu “Tiga Titik Hitam”. Hingga panggung benar-benar disudahi dengan anthem Djarum Coklat, yang dinyanyikan oleh semua talent yang terlibat dalam gelaran ini.

Konverti yang ditembakan ke udara menambah meriah Bandung malam itu, yang menandai berakhirnya gelaran Sahur Nikmat On The Road 2019 ini. Satu hal yang akan membekas, tidak hanya bagi para pengisi acara, tapi juga bagi tim yang terlibat di gelaran ini. Sebuah video footage yang menampilkan proses dibalik kemegahan panggung DCDC SNOTR ini jadi satu hal membuahkan rasa haru bagi seuruh tim yang bertugas, ketika lampu panggung sesekali mengarahkan sorotnya ke aras mereka, orang-orang dibalik panggung. Gelaran yang erat kaitannya dengan kebersamaan dan kekeluargaan ini, jadi sebuah momen yang akan selalu dirindukan setiap tahunnya.

BACA JUGA - Keriaan Masih Berlanjut di Kota ke Sebelas, Cirebon

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner