Selera Musik Hingga Kreativitas Bermusik yang Dipengaruhi Letak dan Kondisi Geografis

Selera Musik Hingga Kreativitas Bermusik yang Dipengaruhi Letak dan Kondisi Geografis

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi selera musik seseorang disinyalir dapat berupa faktor geografis, masa formatif semasa kecil, politik identitas hingga teknologi yang tentunya sangat berperan dapat mempengaruhi selera musik seseorang

Musik sebagai budaya populer yang telah lama diterima oleh setiap insan sejak puluhan tahun silam telah berevolusi membagi bagian-bagiannya menjadi berbagai warna yang mengarah pada aliran musik. Sebagai makhluk individu dengan preferensi masing-masing yang tentunya berbeda-beda, lantas bagaimana seseorang dapat menaruh hati akan pilihan suatu aliran musik setelah berbagai pengalamannya hingga dapat menentukan selera musik.

Tentu banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi seseorang atas pilihannya dalam menaruh hati terhadap suatu aliran musik tertentu yang mengarah menjadi selera musik. Setelah mengamati berbagai sumber tulisan yang dilakukan melalui proses pencarian daring akan perihal tersebut, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi selera musik seseorang disinyalir dapat berupa faktor geografis, masa formatif semasa kecil, politik identitas hingga teknologi yang tentunya sangat berperan dapat mempengaruhi selera musik seseorang.

Berbicara salah satunya ialah faktor geografis, dalam hal ini setiap daerah dengan batas wilayah tertentu memiliki suatu budaya yang dapat berbeda dengan budaya di daerah lainnya, semua terbentuk dari berbagai kebiasaan dan buah pemikiran setiap individu atau suatu kelompok yang menjadi corak kebiasaan hidup penduduk yang tinggal di dalamnya. Meski masih minim sumber pengetahuan yang meneliti pola hubungan secara langsung yang terarah antara budaya dalam suatu daerah dapat mempengaruhi selera musik seseorang. Namun, untuk sementara ini beberapa orang dapat meyakini, dalam skup suatu daerah dengan batas wilayah tertentu yang memiliki latar belakang pengaruh budaya dapat mempengaruhi preferensi seseorang terhadap pilihan selera musiknya. Lingkup geografis yang mempengaruhi perbedaan budaya diyakini dapat berperan penting bagi selera musik seseorang.

Selanjutnya letak suatu wilayah atau daerah dengan kondisi geografis kekhasannya, seperti kondisi iklim di suatu daerah tertentu. Secara kasat mata pengamatan, karena belum adanya teori dan penelitian pasti, dapat diyakini pengaruh kondisi iklim suatu wilayah tertentu dapat mempengaruhi selera musik hingga kreatifitas musik yang dapat tercipta. Hal ini dapat dijelaskan dengan seperti halnya pengaruh iklim dingin dan iklim panas memiliki kecenderungan terhadap musik yang diciptakan dapat berbeda. Musik yang dimainkan dengan nuansa ‘Murung’ yang sepertinya lebih banyak tercipta di dataran tinggi dengan iklim dingin diyakini secara tidak langsung suasana tersebut telah mempengaruhinya.

Lalu dapat kita ketahui suatu daerah tertentu dengan kondisi alamnya menghasilkan berbagai produk yang diperoleh dari hasil bumi. Salah satunya bambu yang tumbuh dari suatu daerah tertentu yang diolah menjadi berbagai alat musik. Terciptanya angklung dan suling bambu yang tak kalah populer, sebagai alat musik tradisional asli dari Indonesia ini tercipta dari suatu wilayah dengan faktor alam yang banyak ditumbuhi tanaman bambu.

Selanjutnya kita mengamati contoh kasus terciptanya musik surf rock yang tentunya banyak lahir dari wilayah dengan geografis pantai, dalam prosesnya musik ini tercipta atas keterlibatan penjiwaan pencipta karya akan suasana yang diyakini secara tidak langsung terpengaruh oleh kondisi alam sekitar baik itu iklim ataupun kondisi geografis lainnya. Lebih jauh lagi seperti contoh kasus para musisi dalam menggarap suatu karya musik dengan sengaja berpindah tempat untuk mengembangkan ide atau kreativitas bermusiknya dengan tujuan mendapatkan inspirasi dan penjiwaan baru.

BACA JUGA - Menutup Tahun, Membuka Pandora Baru

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner