Sebuah ‘Roller Coaster’ Perasaan Tersaji di ‘Balakosa Tour’ Iksan Skuter

Sebuah ‘Roller Coaster’ Perasaan Tersaji di ‘Balakosa Tour’ Iksan Skuter

Pada 6 Oktober 2019, bertempat di pelataran pasar Palasari, Bandung, Iksan bekerja sama dengan DCDC (DjarumCoklatDotCom) menggelar ‘Balakosa Tour’, dengan beberapa keriaan lainnya, seperti hadirnya band-band dari wadah DCDC Shout Out, hingga kolaborasinya dengan beberapa musisi dari mulai Nissan Fortz, Prisha Sebastian, Bane ‘Rosemary’, hingga Yoga ‘PHB’. Panas dan debu menjadi gambaran yang terlintas di benak banyak orang ketika gerbang mulai dibuka pada pukul tiga sore, sebelumnya akhirnya Dolan Musik Resonansi menjadi penampil pertama membuka gelaran ‘Balakosa Tour’ nya Iksan Skuter. Untungnya, cuaca sudah mulai bersahabat ketika mereka tampil di atas panggung.

Dengan musik minimalis yang dibalut dengan penulisan lirik bernas, straight to the point, dan sesekali disisipi permainan kata satir, Dolan Musik Resonansi (selanjutnya ditulis DMR) menyuguhkan musiknya dengan satu buah cajon sebagai pengaba dan penanggung jawab pada departemen ritmis, serta dua buah gitar dengan fungsi dan peran berbeda, satu akustik, satu elektrik. Yang akustik berfungsi sebagai pemberi hook, yang elektrik berfungsi sebagai pemberi nuansa. Tak lupa juga di tengah penampilannya, hadir pula Fuad, seorang musisi yang didaulat menjadi kolaborator untuk bermain harmonika.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by DCDC (@dcdc.official) on

DMR memperkenalkan lagu pertama mereka lewat judul “Si Dolan”. Sebuah lagu yang secara harfiah mengetengahkan perkenalan mereka, yang mana di dalamnya mereka memasukan nama-nama musisi lainnya seperti Jason Ranti, Fiersa Besari, hingga Danila Riyadi. Intinya mereka mengatakan jika DMR bukan Jason Ranti, Fiersa Besari, atau pun Danila Riyadi. Diteruskan dengan lagu berjudul “Hompimpa Alaium”, dengan sedikit jembatan lewat cerita dibalik lagu ini yang menurut mereka diambil dari bahasa Sanskerta, bercerita tentang dari tuhan kembali ke tuhan. Setelahnya lagu “Makanan Anjing” dimainkan dan di akhiri dengan lagu “Bunga Kecil”.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by DCDC (@dcdc.official) on

Tampil berikutnya ada Microsleep dengan lagu-lagunya yang kental nuansa folk dan country (terlebih karena unsur instrumen banjo di dalam olahan aransemennya), dari mulai “Pengembara Malam”, “Aku”, “Koreksi”, “Perang”, hingga “Lagu Binatang”. Band yang sebelumnya pernah terpilih untuk tampil di acara DCDC MusikKita ini mencoba mencairkan suasana dengan ajakan bernyanyi dari atas panggung. Lagu-lagu dengan irama menghentak lewat permainan banjo dan cajon membuat penonton cukup apresiatif dengan lagu lagu yang dibawakan Microsleep, hingga akhirnya mereka menyudahi penampilannya menjelang break Maghrib.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner