Sebuah Resonansi Kontemplasi Diri Teruntuk Anak Cucu Adam

Sebuah Resonansi Kontemplasi Diri Teruntuk Anak Cucu Adam

Sumber foto : Dok.Pribadi Strange Mountains

Berbicara tentang proyek musik ambient - drone milik Marcel Thee, Strange Mountains II, yang lagi-lagi menggugah selera, yang memiliki daya magis, penuh misteri, dan bisa mendorong pendengarnya menyelami sendiri esensi hidup selama ini.

"In dwelling, be close to the land. In meditation, go deep in the heart. In dealing with others, be gentle and kind. In speech, be true". - Lao Tzu

Rilisan dan karya-karya dari seorang Marcel Thee, terlalu banyak jika disebutkan satu persatu, dan (selalu saja) membuat decak kagum setiap kali menikmatinya. Jika disebutkan, mulai dari Sajama Cut/ Strange Mountain II/ The House Of Faith and Mirrors/ Roman Catholic Skulls/ The Bronze Medal Recording Co/ The Knife Club/ Night Music 1981, adalah Marcel Thee jika tidak terlalu jumawa menyebut seperti itu. Belum lagi sosoknya yang seorang jurnalis, tercemin dalam karya musiknya, yang mampu mempersembahkan sebuah karya musik dengan unsur ‘cover both sides’. Seimbang. Tidak timpang atau tumpang tindih. Menyentuh relung dan sisi-sisi ‘lain’ dimana hanya segelintir musisi saja yang mumpuni melakukan itu.

Berbicara tentang rilisannya yang terkini, proyek musik ambient - drone miliknya, Strange Mountains II, yang lagi-lagi menggugah selera. Album berjudul Only Remembering (2018) tersemat dua nomor berdurasi panjang, yakni “Only Remembering” (20:52), “Blues For An Empty Room” (19:28) untuk versi pita, dan satu trek tambahan untuk unduhan digital berjudul “If You Awake, Let Me Know” ( 08:1). Only Remembering dalam format eksklusif dirilis dengan format pita kaset oleh label rekaman Illmunated Paths asal Florida, AS.

Album ini memiliki daya magis, penuh misteri, dan bisa mendorong pendengarnya menyelami sendiri esensi hidup selama ini. Meditasi menyudahi sejenak duniawi, dan kembali memaknai apa yang telah terjadi kepada Persada bumi di kaki. Refleksi diri mengawang dalam khayal bersama hati nurani. Only Remembering, melalui indera yang ada di dalam tubuh saya pemberian sang ilahi  pemilik semesta raya, menjadi medium sebagai alat perenungan nilai ‘memanusiakan manusia kembali’. Sebuah Momentum tepat Only Remembering dirilis per 5 Oktober 2018 silam. Dua bulan sebelum tahun 2018 yang penuh peluh, gejolak, amarah, tamak, kebatilan, dan bencana kemanusiaan di bumi Indonesia berakhir. Menjadi ruang resonansi kontemplasi diri anak cucu adam dan hawa tepatnya. Dimanapun mereka berpijak dan mengakar.

Jika berkenan, menyadur dari tulisan oleh Dede Wastedrocker, yang menyebutnya “rasakan getaran jiwa anda ketika mendengarkannya”. Selamat menikmati di tautan berikut ini;

BACA JUGA - Song Review : Hollywood Nobody - "She and Him”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner