Sebenarnya Mocca Itu Adalah Band Yang Punya Lirik Berani

Sebenarnya Mocca Itu Adalah Band Yang Punya Lirik Berani

Sumber foto : press rilis Mocca

Anggun, indah, lucu nan ceria mungkin adalah perihal yang tak bisa lepas dari karya-karya Mocca. Tapi siapa sangka, dibalik itu semua mereka ternyata punya pesan 180 derajat berbeda dari apa yang dibayangkan oleh pendengarnya.

Dalam permusikan Indiependet lokal, nama Mocca telah cukup dikenal oleh pendengarnya. Mulai dari musik popnya yang berindentitas manis, ceria serta lirikal yang banyak membahas gejolak kawula muda, mendapat perhatian yang sangat besar dari para pendengarnya. Terlebih bagi Swinging Frineds (sebutan fans Mocca). Tak lupu dari itu juga album demi album terus dimunculkan oleh Mocca. Seperti yang baru-baru ini dirilis oleh Lucky Me Music bertajuk Lima

Album ini sebenarnya adalah sebuah pencapaian baru dari empat personil Mocca dalam menulis karya musik. Mereka adalah Arina (vokal/flute), Toma (bass), Riko (gitar), dan Indra (drum). Dengan menuliskan seluruh lirik berbahasa Indonesia, diproduseri oleh Mondo Gascaro, kolaborasinya dengan Gardika Gigih, serta album ini dianggap menjadi mainan baru bagi Mocca. Terutama gitarisnya Riko yang berkata bahwa album ini sifatnya lebih ekspresif dan terpecah ke berbagai tingkatan : malas-malasan, sederhana atau serius yang terpecah dibeberapa lagunya. seperti yang diungkapkannya dalam sesi wawancara.

"Sebenarnya konsep besarnya album ini lebih ke perbedaan. Bahwa menurut kita perbedaan itu tak selamanya jelek atau bersifat negatif, tapi bagus. Sama kayak sampul album kita yang menggunakan objek matahari dan bulan. Kita merasa semua itu butuh keseimbangan seperti halnya matahari dan bulan, lelaki dan perempuan, serta ada senang adapun sedih lebih ke hal-hal seperti itu sih. Dan waktu saya menulis lagu untuk album ini, kebetulan Indonesia sedang kurang enak lah suasananya, semacam banyak bentrokan dan lain sebagainya. Kayak di salah satu lagu di album Lima judulnya ‘Seharusnya’, di lagu itu kita cuma mau bilang ‘udah lah, semuanya bisa dibicarain baik-baik loh, pasti ada jalannya kalau semua berfikir dengan jernih’ intinya kayak gitu sih. Ungkap Riko saat sesi wawancara Mocca.

Tapi, pesan-pesan seperti ini bukan hanya di album Lima saja. Mocca telah melakukan metoda seperti ini telah cukup lama, dan menghiasi album-album lawas Mocca disatu sisi sangat berbading terbalik dengan pandangan pendengar menilai musik Mocca. Cuman saja, Mocca menutup hal tersebut dengan musik swing pop lekat dengan era 60-annya. Peryataan ini pun semakin diperkuat kembali oleh Riko.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner