Sang Pelopor, Mr. Harry Lim. Hands Down, and Thank You! (Bagian Lima)

Sang Pelopor, Mr. Harry Lim. Hands Down, and Thank You! (Bagian Lima)

Foto di atas didapatkan dari Getty Images, sudah mengalami proses edit.

Kepiawaian seorang Harry Lim dan totalitasnya dalam musik terutama jazz membawa pengaruh besar dan membentuk standarisasi tinggi dalam cetak biru musik jazz internasional. Karena rasa dan seleranya yang luar biasa, kami semua berhutang budi padanya. Terima kasih, Mr. Lim!

Epilog

Kembali ke Harry Lim. Di tahun 1972, Harry mengambil keputusan untuk kembali berkiprah di dunia rekaman. Dia membentuk sebuah perusahaan rekaman baru yang bernama Famous Door. Nama ini dipakai Harry untuk mengenang dan menghormati sebuah klub jazz legendaris di New York City yang dulu kerap ditandanginya. Lewat Famous Door, Harry kembali menunjukan betapa pekanya beliau dalam hal memproduseri rekaman. Hal ini terbukti kala melihat nama musisi-musisi yang direkam Famous Door: Zoot Sims, Red Norvo, Bill Watrous, George Barnes, Milt Hilton, Dave McKenna, Scott Hamilton, Butch Miles, Howard Alden, Mundel Lowe, Eddie Miller, Carl Fontana, Eddie Barefield, John Bunch, Charlie Ventura, George Masso, dan lain-lain. Saat ini, berbagai album rilisan Famous Door  Records menjadi barang berstatus langka, sukar dicari dan hanya dimiliki oleh kolektor-kolektor rilisan fisik saja.


(kiri) Red Norvo - Sumber: NPR | (kanan) Bill Watrous - Sumber: JazzTimes

Keputusan Harry untuk kembali berkiprah ke dunia rekaman muncul ketika menjadi ia record-shop clerk. Kesuksessan Harry Lim di label-label yang ia nahkodai sebelumnya pun terjadi dalam rekaman dan kualitas tingginya piringan-piringan hitam rilisan Famous Door Records. Hal ini terjadi karena Harry selalu menggunakan teknik rekaman terbaru dan mencetak piringan hitam tersebut dengan bahan mentah vinyl berkualitas tinggi, sehingga menyebabkan harga piringan hitam Famous Door cenderung lebih mahal dibanding rilisan label-label lainnya, saat itu. Walau demikian, hasil penjualan membuktikan hal tersebut bukan sebuah masalah. Label ini terus konsisten beroperasi sampai wafatnya Harry Lim pada 26 Juli 1991, di New York City akibat komplikasi kanker. Sebuah pembuktian, totalitas tanpa batas dari seorang Harry Lim yang tidak pernah puas melahirkan karya meski posisinya sebatas produser, tetapi sosok produser jazz yang handal.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner