Rocket Rockers, “Bangkit” dan Jejaknya Hingga Hari Ini

Rocket Rockers, “Bangkit” dan Jejaknya Hingga Hari Ini

Lagu “Bangkit” dari Rocket Rockers ternyata masih terasa relate hingga sekarang, terlebih tema yang mereka sajikan sanggup menjadi trigger bagi band band setelahnya, yang juga mengangkat tema perihal ‘spirit of youth’ 

Atas nama kuota internet dan sinyal yang bersahabat, maka saatnya melancarkan keisengan untuk ‘surfing’ di kanal youtube. Pencarian kemudian berhenti saat menemukan lagu lama milik Rocket Rockers yang berjudul “Bangkit”. Lagu yang diambil dari album Ras Bebas ini ternyata masih terasa relate hingga sekarang, terlebih tema yang mereka sajikan dalam lagu tersebut kemudian menjadi trigger bagi band band setelahnya, yang juga mengangkat tema perihal ‘spirit of youth’ yang masih menyala. Uniknya lagi, lagu tersebut menjadi paradoks menarik karena dirilis ketika Rocket Rockers bekerja sama dengan label besar, yang notabene kadung dicap (katanya) sering mengibiri kreativitas musisi yang bernaung di bawahnya. Namun Rocket Rockers (juga Superman Is Dead) menjadi pengecualian, karena meski bernaung di label arus utama, secara musikalitas mereka tetap bisa menjadi diri sendiri.

Menggaris bawahi tentang ‘trigger bagi band band setelahnya untuk mengangkat tema ‘spirit of youth’, gara-gara Rocket Rockers band band pop punk kemudian banyak diidentikan dengan lagu-lagu penyemangat dengan pembawaannya yang cheerfull. Sebut saja Closehead dengan lagu “Berdiri Teman”, Pee Wee Gaskin dengan lagu “Berdiri Terinjak”, dan banyak lagi lainnya yang mengangat tema serupa. Irama pop punk yang cepat kemudian menjadi sejalan dengan tema seperti ini. Meski beberapa diantaranya masih terasa banal, dan seperti level ‘easy’ dalam video game, jika dibandingkan band-band punk (tanpa embel embel pop) lainnya yang lebih straight to the point dan lebih keras menampar tema-tema besar seperti politik hirarki, kesenjangan sosial, sampai pemerintahan. Menariknya, lagu “Bangkit” sendiri merupakan episode lanjutan dari apa yang pernah Rocket Rockers buat di lagu “Finishkan” (diambil dari album pertama mereka, Soundtrack For Your Life).

Mendengar kembali lagu “Bangkit” seperti memoar manis kala Rocket Rockers menampilkan performa terbaiknya, di mana permainan gitar Aska dan Lowp bergantian secara harmonis, yang berbanding lurus dengan sahut-sahutan Ucay dan Aska dalam melantunkan lagu ini. Ada sedikit nuansa hardcore di dalamnya, meski tidak mendominasi keseluruhan komposisi musik, namun hal tersebut jadi anomali menarik kala ditampilkan di TV nasional bersama dengan band-band pop arus utama. Setidaknya Rocket Rockers patut berbangga jika sebelum mereka dikenal berkat lagu ballad “Ingin Hilang Ingatan” mereka pernah tampil garang dengan lagu “Bangkit”.

Kembali ke persoalan banyaknya band pengikut yang juga menyajikan lagu-lagu semacam lagu “Bangkit”, hal itu kemudian jadi formula yang bisa dibilang klise, seperti halnya kala lagu-lagu ‘senja’ yang kemudian menjamur. Hal itu membuat band band pop punk seolah tidak kemana-mana dengan persona dan ‘wacana’ yang mereka buat. Terkesan seragam dan seperti kehilangan ide segar. Itu kemudian jadi paradoks karena disatu sisi mereka selalu mengibarkan persona yang ‘fresh’ (digambarkan dengan pilihan kostum warna warni mereka) namun secara esensi apa yang mereka sajikan klise. Akui saja jika banyak band band pop punk hari ini masih banyak yang meromantisasi era ketika Blink 182 berjaya, atau jika konteks lokalnya banyak yang berusaha menjadi Aska wannabe, baik secara musik maupun cara mereka membuat persona, bahkan cara mereka melempar jokes di atas panggung. Tapi mungkin selayaknya cinta pertama, pop punk bisa dibilang menjadi tahapan awal bagi remaja baru 'nakal' untuk mulai bersuara. Dangkal atau pun dalam, setidaknya ada kesadaran untuk melawan. Atau jangan kejauhan dulu deh. Setidaknya ada kesadaran untuk bersenang-senang dalam bermusik. Karena huru hara selalu dimulai dengan irama musik yang cepat nan dinamis, maka pop punk bisa jadi jawaban untuk itu.

BACA JUGA - Apa Memang yang Ingin Kita Rayakan di Hari Musik Nasional?

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner