RITMEKOTA: Ketika Geliat Musik Kota Malang Diabadikan Lewat Selusin Cerita

RITMEKOTA: Ketika Geliat Musik Kota Malang Diabadikan Lewat Selusin Cerita

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." - Pramoedya Ananta Toer

Indonesia bukan negara dengan masyarakat yang memiliki kesadaran literasi tingkat tinggi. Kolonialisme ratusan tahun yang menerapkan pembatasan edukasi menulis dan membaca untuk kaum ningrat sekaligus minoritas jadi faktor utama lemahnya budaya literasi di sebagian besar warga tanah air, hingga hari ini. Warisan kolonial ini jadi penyebab mengapa menulis dan membaca tidak sepenting makan dan minum, tapi hanya bagian untuk bertahan hidup. Mereka lupa bahwa lewat literasi sebuah kisah menjadi abadi, menjadi contoh untuk dituruti, dikembangkan atau dihindari, menjadi sarana penyalur ilmu sebagai bekal juga asupan nutrisi, hingga menjadi sarana pembangun karakter dan makna untuk diri sendiri dan sekitarnya.

Untungnya, meskipun sedikit, masih ada yang sadar dan mau untuk tidak terjebak di sana. Masih ada yang dengan sukarela menyumbangkan sedikit dunianya untuk dituangkan dalam kisah naratif yang seyogyanya bisa jadi pegangan di kemudian hari. RITMEKOTA adalah salah satunya. Fokus membahas dinamika musik, buku ini merangkum 12 cerita dari para penulis yang (sempat) bersinggungan dengan ekosistem musik Kota Malang. Musik dan Malang adalah satu kesatuan, tumbuh selaras dan kian berkembang sejak '90an hingga sekarang. Maka, patut lah RITMEKOTA ini lahir sebagai bentuk otentik dari dua entitas yang tidak bisa dipisahkan itu.

Adalah Samack yang bertanggung jawab hingga RITMEKOTA hadir di rak buku kami, rak buku yang letaknya lebih dari 800 km dari tempatnya berasal, dari Malang ke Bandung. Urusan musik dan baca-tulis, Samack acap kali jadi andalan kami untuk berdiskusi; pengetahuannya seperti tak pernah habis meski dikeruk bertahun-tahun! Lewat kejutan buku RITMEKOTA yang ia kirim tanpa kabar, kami makin yakin bahwa amunisinya masih siap kokang.

RITMEKOTA adalah sarana pengabadian geliat musik di kota Malang yang dituangkan dalam tulisan, menyuguhkan beragam kisah dari berbagai unsur penyokong ranah musik di sana. Narasi singkat yang ditulis di punggung bukunya mewakili garis besar RITMEKOTA.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner