Riset dan Pendalaman Konten Selamatkan Kapital di Pengadilan Musik

Jaksa Penuntut Pidi Baiq dan Budi Dalton

Segmen pertama dimulai dengan kupas tuntas seputar perjalanan bermusik Kapital, tak terkecuali ketika mereka masih dengan nama The Pistol dan memainkan musik rock hingga akhirnya beralih menjadi Kapital dengan musik metal sebagai identitas yang dipertahankan hingga di usia 15 tahun. Pergantian personil juga dibahas dengan detail, mengingat Kapital terbilang sering dalam urusan bongkar pasang personil.

Pembahasan juga berlanjut pada perilisan album-album sebelum Mantra, dimulai dari Metalmorphosis. Nama Metalmorphosis adalah metafora dari The Pistol ke Kapital dan dari Seattle sound ke metal. Album ini menjadi terobosan yang mempengaruhi perkembangan musik di Kalimantan, karena saat itu belum banyak band terutama yang beraliran ekstrem merilis album di sana. Konsekuensi juga harus dihadapi Kapital saat itu, karena secara kultur mayoritas belum siap dengan musik “kencang”.

Akbar Haka kemudian bercerita tentang usaha di awal perjalanan untuk mengumpulkan massa metalheads. Menyadur “Bandung Berisik”, mereka menggelar “Tenggarong Berisik” sampai volume enam dengan massa yang masih sedikit, hingga akhirnya hadir “Kukar Rockin Fest” dengan headliner Sepultura dan berhasil menghadirkan penonton sebanyak 35.000 orang. Setelahnya, mereka berhasil mengundang Helloween dan Testament meski sempat diwarnai masalah dalam penyelenggaraan. Dari sana lah akhirnya massa tergerak untuk lebih mengapresiasi musik keras dan jumlah metalheads berkembang pesat.

Album Reinkarnasi dan Symphoni Kegelapan juga dibahas di segmen pertama. Sampai sesi ini, Akbar masih jadi sosok yang dominan menjawab pertanyaan, karena ia yang hadir sejak awal Kapital terbentuk sementara personil lain belum terlibat langsung dalam penggarapan hingga album ketiga. Terkait pemilihan personil ini, mereka kebanyakan berasal dari satu ranah permainan yang sama, dan Akbar menilai formasi ini jadi formasi yang “perkasa” untuk Kapital.