Artikel Musik Indie : R.I.P Puppen 1992-2002

Artikel Musik Indie : R.I.P Puppen 1992-2002

Tahun 90-an banyak band-band berkualitas bermunculan dari skena musik bawah tanah. Sedikit yang bertahan hingga saat ini, sebut aja Burgerkill, Koil, Pure Saturday, atau Forgotten. Namun ada satu band yang cukup fenomenal kehadirannya dan mereka bubar ketika sedang berada di puncak karirnya. Band Tersebut bernama Puppen.

Bagi kalian yang mengenal betul pasti tahu siapa pencetus pertama lagu Atur Aku. Lagu yang selalu dibawakan oleh Burgerkill setiap kali pentas, ternyata bukan Burgerkill yang menciptakannya, Puppen dibalik terciptanya mahakarya tersebut. Sebuah lagu yang menurut Rolling Stone Indonesia masuk ke dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa.

Burgerkill adalah band yang cukup disegani karena banyak prestasi yang diraihnya selama belasan tahun, ternyata menaruh respect terhadap band yang sudah bubar. Bahkan, Eben (gitaris Burgerkill) meminta izin untuk membawakan lagu Atur Aku untuk dimasukkan ke dalam album Beyond Coma and Despair.

Puppen didirikan oleh Robin dan Marcell pada tahun 1992. Saat itu untuk melengkapi personilnya, Robin mengajak Jitmul yang merupakan rekan band death metal-nya dan Arian yang tak lain adalah vokalis Seringai saat ini. Tak lama, Jitmul resign, untuk mengisi kekosongan tersebut bergabunglah Prima. Terbentuklah formasi Arian (vokal, gitar), Robin (gitar), Prima (bas), dan Marcell (drum). 

Dibawah arahan almarhum Samuel Marudut, ditambah masuknya Helvy (pemilik FFWD Records) yang memanagerial band hardcore oldschool ini, sehingga menghasilkan mini album This is Not A Puppen. Pada mini album tersebut, bergabunglah Ajo untuk mengisi gitar kedua di Puppen. Saat itu pelantun lagu Atur Aku ini laris manis manggung di setiap pensi-pensi SMA.

This is Not a Puppen yang dirilis tahun 1996, menjadi incaran banyak orang sehingga menjadi best seller hampir semua toko kaset di Bandung yang terjual sekitar 10.000 keping. Untuk ukuran band indie yang hidup di tahun 90-an, hasil penjualan tersebut merupakan suatu prestasi yang fenomenal.

Tahun 1997-1998, dalam tahan penggarapan album MK II. Puppen mendapat banyak jalan terjal dalam perjalanan bermusiknya dengan keluarnya Ajo dan Marcell. Kekosongan drum bisa ditambal dengan Andry Rudal sebagai additional drummer. Walau beberapa personil telah mengundurkan diri, tahun 1997 single Freedom to Defecate dirilis oleh label Tiananmen 89 Records asal Prancis dalam bentuk piringan hitam. Satu tahun berselang, Puppen merilis album MK II sehingga mendapat perhatian dari segala lini salah satunya dengan diliputnya di majalah-majalah nasional.

Semakin tinggi pohon maka makin besar juga angin yang menerpanya. Jalan terjal kembali harus dilewati band asal Bandung ini. Tahun 1999 yang dianggap tidak produktif, dengan sibuknya para personil masing dengan pekerjaannya, seperti Robin sibuk bekerja di Reverse Outfits dan Arian yang sedang freelance, membuat Prima dan Helvy selaku managerial mengundurkan diri dari Puppen.

Ketangguhan personil yang bertahan di Puppen melewati badai yang menghardik mereka semakin bisa dirasakan. Tahun 2000, Puppen merekrut Abay dan Andry Rudal yang menjadi drummer tetap menghasilkan album yang bertajuk S/T dan tour bareng bersama Koil dan Noin Bullet.

Sangat disayangkan memang, ketika job manggung semakin banyak, Puppen harus bubar di puncak karirnya di tahun 2002. Hal ini dikarenakan, Arian yang mengharuskan pindah ke Ibukota Jakarta dan Robin pun beranjak ke tanah dewata, Bali. Sebagai salam perpisahan, Puppen menggelar last show mereka di Cafe Nirvana, Jakarta, dan Dago Tea House, Bandung.

Kini nama Puppen sudah menjadi kenangan. Walau band tersebut sudah bubar. Karya-karya mereka masih tetap menggema di sela-sela hingar bingar musik cadas. Ada band yang meng-cover lagu mereka atau fans fanatik mereka dengan bangga memakai t-shirt logo Puppen dengan tulisan This is A Not Puppen atau Fuck You We’re From Bandung, buah tangan hasil karya Arian. Ini merupakan bukti, bahwa warisan dari Puppen tersebut begitu berarti bagi perkembangan musik ultragaduh di Indonesia. Warm Regards

Sumber foto: http://robinmalau.net

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner