Review Album 'C’est La Vie' - Knucle Bones: Kelam Namun Menyegarkan

Review Album 'C’est La Vie' - Knucle Bones: Kelam Namun Menyegarkan

Foto didapatkan dari akun Instagram Knuckle Bones. Kredit foto: Putri Natania Anggraini.

Band asal Jakarta yang terbentuk tahun 2017, Knuckle Bones merilis album perdana mereka C’est La Vie, di bawah kendali Undying Music Records. Sebelum rilis dalam format CD, mereka telah merilis album ini dalam format digital dan barulah di akhir tahun 2019 mereka merilis album ini secara fisik. Musik yang mereka mainkan di album ini menjadi semacam representasi dari generasi metal milenial yang memang lazim mengusung format hibrida: mencampur berbagi elemen musik rock dan metal dengan kemasan audio yang terdengar modern.

Musik Knuckle Bones dalam C'est La Vie tegas di garis modern rock, namun warna melodic metalcore juga hadir di setiap lagunya. Kombinasi ini menjadikan musik mereka terbilang unik walau tidak bisa disebut jadi sesuatu yang segar. Tata suara gitar dan drum banyak terpengaruh gaya permainan musik deathcore yang dengan ekstrem memotong birama lagu, membuat musik mereka terdengar progresif dan dinamis.

Hadirnya alunan sequencer yang terselip di hampir semua lagu makin memperkuat dan menambah nuansa lagu dengan tema lirik yang berpusat di tema kesedihan dan sakit hati. Nada-nada minor disuguhkan dengan semburan distorsi yang tipis namun masih terdengar berat. Angkat jempol untuk penata musik mereka.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner