Resistensi Musik Bejat: Sebuah Ironi Ketika Makna Kemerdekaan adalah Nasi Dimakan Jadi T*i!

Resistensi Musik Bejat: Sebuah Ironi Ketika Makna Kemerdekaan adalah Nasi Dimakan Jadi T*i!

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Seperti kutipan yang diambil dari seri ketiga buku “Illuminati” buah investigasi berpuluh-puluh tahun: “Ini adalah penyebab mengapa pemerintahan tampak dijalankan oleh orang-orang tak berjiwa dengan raut wajah mengerikan yang melontarkan kata-kata hampa dan memancarkan kejahatan." (Henry Makow Ph.D, 2014: Pembukaan 1-2)

Fakecivil merilis album perdana yang memuat delapan lagu simbol perlawanan atas pengekangan kebebasan. Pemerintahan yang menggila dengan gaya kolonial cultuurstelstel. Penjajahan oleh bangsa sendiri, glorifikasi kembali klan-klan keluarga bersejarah kelam yang dulu subur di era orde baru dan penjahat reformasi, pembuatan RUU yang tajam ke bawah, arogansi aparatur negara, pembodohan publik lewat berita, adegan, reality show dan drama televisi lokal.

Ketika muda-mudi seumuran mereka disibukkan dengan berlomba main tik-tok dan berburu sepatu hypebeast, unit Fakecivil lebih memilih untuk resah akan banyak hal sosial yang terjadi di sekitarnya. Mulai dari beras, perut keroncongan kaum papa, proletar, KTP, ketenagakerjaan, narkoba, intelejen, korupsi, perdagangan, diplomasi negara, kesejahteraan hingga hak asasi manusia –  dirangkum dan direkam di tengah suhu panas politik – saat intoleransi menguat, kriminalitas marak, aktivis dikriminalisasi polisi, dan tentara pukuli petani.

***

Fakecivil lahir dari rahim Kota Bekasi, kota industri berkualitas udara buruk yang tingkat kejahatannya tinggi. Seperti kata Dennis Destryawan yang bertugas mencabik bass: konsep mereka berbeda jauh dengan Seringai, yang dalam liriknya menulis “tidak lagi punya keluhan dan seolah-olah sedang liburan setiap hari”. Kontra, dan malah justru sebaliknya - keempat personilnya memupuk dalam-dalam kekesalan, akumulasi ketimpangan kelas, berbagai macam isu sosial, menjadi satu dengan umpatan serta makian hingga kritik tajam dalam album perdana milik mereka bertajuk Resistensi Musik Bejat.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner