Reportase : Tajuk Microverse #3 Hangatkan Kebersamaan Dalam Nuansa Musik Emotive

Reportase : Tajuk Microverse #3 Hangatkan Kebersamaan Dalam Nuansa Musik Emotive

Perkembangan musik indipenden, khususnya ranah lokal saat ini dapat dikatakan cukup berkembang. Selain dimodali dengan teknologi yang canggih dalam menyebarluaskan karya musik, musisi pun juga lebih dimudahkan dalam menjalin komunikasi dengan baik hingga jangkauan luas sekalipun.

BACA JUGA - Indie Pop Catchy Soft Blood Layangkan Benak untuk Sejenak Rehat

Seperti halnya Microgram Enetertainment, yang merupakan salah satu ruang kreatif yang bergerak dalam mengorganisir musisi lokal. Kendati hal tersebut, Microgram Entertainment baru saja berhasil membuat kesedihan yang dibaluti kebahagiaan dalam tajuk Microverse #3 ‘Even If It Kills Me’, Sabtu (6/5) berlokasi di Spasial Jl.Gudang Selatan No.22 Bandung. Kendati salah satu program acara yang kini menginjak kali ketiganya, Microgram Entertainment mengusung tema acara emotive yang kini satu persatu bermunculan. Gelaran showcase-nya Microverse #3 ‘Even If It Kills Me’ ini, turut mendatangkan beberapa grup musik seperti Collapse (BDG), Eleventwelfth (JKT), Beeswax (MLG), Much (MLG), Aillis (BDG), dan Fernie Sue (JKT). Acara ini cukup berbeda dibandingkan dua tajuk Microverse sebelumnya, pada awal pembentukannya tajuk Microverse #1 bekerjasama dengan pihak Kolibri Records, dan dilanjuti Microverse #2 dengan menghadirkan beberapa band muda. Kini, Microverse #3 ‘If It Kills Me’ selain digelar tidak pada akhir tahun, juga menjalin kerjasama dengan beberapa pihak media relasi. Sebut saja Spasial, Norrm, Maternal, Junks Radio, Rumah Kultur, Holytunes, dan The Display.

Sebelum acara dimulai, pada siang hari loading alat telah dilakukan dan set panggung pun berada tepat disebelah kiri area venue Spasial, serta dihiasi dengan berbagai pernak-pernik berupa lampu neon yang menempel di jaring pagar besi. Setelah memasang beberapa aksen panggung hingga selesai, sesi check sound dimulai sejak sore hari. Acara Microverse #3 ‘If It Kills Me’ yang awalnya dimulai pada pukul 17.00 Wib, ternyata harus dialihkan ke pukul 18.30 Wib dikarenakan beberapa perihal. Usai check sound, Aillis langsung menjadi salah satu band pembuka dalam tajuk Microverse #3 ‘If It Kills Me’.

Sebagai band pembuka dalam tajuk Microverse #3 ‘If It Kills Me’, Aillis membawakan beberapa lagu andalannya serta satu buah lagu terbarunya. Seperti, “Lot Of Sins”, “As Near As Veins”, “Jamming Session”, dan “Secular”. Namun sayang, performa band Aillis hanya disaksikan oleh beberapa kru Microgram Entertainment dan relasi terdekatnya termasuk pihak Benalu Records saja. Tidak berkecil hati, Aillis tetap menampilkan performa maksimalnya serta disela lagu sang vokalis menyempatkan untuk berdialog ala spoken word, sambil diringi beberapa lantunan musik oleh personil Aillis lainnya. Tak hanya itu, musikalitas yang cukup menonjol dari iringan musik ala Modern Football bercampur dengan teriakan vokal ala musik Suis La Lune kental terasa dalam performa Aillis. Memasuki lagu demi lagu dalam performanya, suasana memanas perlahana terasa dalam area venue Spasial. Tanpa terasa Aillis pun harus menyudahi penampilannya dalam tajuk Microverse #3 ‘If It Kills Me’. Usai Aillis, kini saatnya grup musik Fenie Sue akan segera melanjutkan kehangatan nuansa emotive di Micorverse #3 ‘If It Kills Me’. Usai penampilan dari Aillis, sosok Mc bersuara namun tidak memperlihatkan sosoknya, serta Mc mempersilahkan Fernie Sue untuk segera memasang alat untuk segera unjuk gigi dihadapa publik yang mulai berdatangan ke area venue Spasial.

Pada tajuk Microverse #3 ‘If It Kills Me’ pun menjadi kali perdana bagi Fernie Sue untuk tampil di kota kembang, dan untungnya performa Fernie Sue telah mulai dikerumuni oleh beberapa pengunjung yang datang di area venue Spasial. Penampilan Fernie Sue kala itu membawakan semua lagu yang ada didalam EP Deteached seperti “Deteached”, “Affection”, “Heave”, dan “Between Your Grace”. Musikalitas yang disiguhkan oleh Fernie Sue pun beragam, seperti ada beberapa unsur musik Indie Rock, Alternative, Shoegaze namun berbalut dengan lirik emosional. Selain itu juga, Fernie Sue mengajak salah satu pemilik Winona Tapes, Yogha Prasiddhamukti yang kala itu mencover salah satu lagu milik Basement berjudul “Pine”. Jelas, kolaborasi tersebut menuai crowd yang cukup panas hingga stagediving pun tak henti-hentinya dilakukan. Walau kala itu, salah satu personil bass Fernie Sue tidak dapat hadir dan diwakilkan oleh rekan bermusiknya. Tanpa terasa, penampilan Fernie Sue harus disudahi karena telah melewati batas waktu yang ditentukan oleh panitia. Usai penampilan musik dari Fernie Sue, salah satu dedengkot grup musik asal Kota Malang. Tak lama Mc pun memanggil Much sebagai grup musik yang akan melanjutkan kehangatan dalam tajuk Microverse #3 ‘If It Kills Me’.

Jika beberapa band yang telah tampil lebih menekankan pada emosi lewat nuansa musik yang cenderung emotive, beda halnya dengan Much yang membawa keceriaan dalalm tajuk Microverse #3 ‘If It Kills Me’. Hal tersebut sangat jelas terasa, terutama pada musikalitas yang menitikberatkan di alunan jangly gitar yang renyah dan alunan vokal wanita menjadi bumbu manis. Beberapa lagu yang dimainkan oleh Much pada performanya berupa “Carried Away”, “Singled Out”, “Season Changed, Everybody’s Leaving”, “Life’s Too”, “Available”, “Heavenly”, “Uneven”, dan “Break Heart”. Penampilan Much, juga dapat dikatakan sebagai pendingin setelah sempat memanas oleh performa band sebelumnya. Lambat-laun, tanpa terasa performa Much harus usai, Mc kembali berbicara dan mempersilahkan Eleventwelfth untuk memperlihatkan aksinya dihadapan pengunjung.

Setelah merilis Ep nya bertajuk S/t, Eleventweltfh semakin dilirik oleh penikmat musik. Penampilannya dalam tajuki Microverse #3 ‘If It Kills Me’ pun menjadi hal yang sangat dinanti oleh pengunjung yang datang kala itu. Dalam penampilannya Eleventwelfth membawkaan beberapa lagu seperti “Quiet Quiet”, “Later On”, “Your Head As My Favourite Bookstore”, “With The Wight”, “Elevator” dan “Take Care” yang kala itu berhasil meraup animo yang cukup besar. Selain memainkan lagu dengan kemampuan yang cukup rapi, alunan musik Eleventwelfth yang kental dengan Indie Rock berbalut Midwest Emo tersebut kental terasa. Terlebih ketika beberapa hal diluar dugaan seperti sing a long oleh pengunjung, tak henti-hentinya dilakukan selama masa penampilannya. Suasana Crowd kala penampilan Eleventwelfth, semakin memadat dan berdesakan antara satu sama lain. Ingin rasanya mengulang kembali performa Elevetnwelfth, hal itu mungkin terbesit dalam hati kecil pengunjung Microverse #3. Namun apa daya, semua lagu telah dibawakan hanya ucapan terimakasih yang dapat diberikan pada pengunjung oleh Eleventwelfth. Tak lama, Mc yang dimoderatori oleh pihak Microgram Entertainment kembali angkat bicara dan mempersilahkan Beeswax untuk tampil.

Beeswax yang merupakan grup emotive asal Kota Malang yang telah lebih dulu dikenal, akhirnya unjuk gigi dihadapan publik kota kembang. Dalam musikalitas performanya, Beeswax juga tak kalah dengan band-band yang sudah tampil sebelumnya. Nuansa emotive kembali dipanaskan oleh Beeswax yang kala itu membawakan beberapa lagu andalannya seperti “Start The Line, Break It All”, “Escape The Truth”, “Autumn”, “Refuge”, Wooden Bench” dan beberapa lainnya. Nuansa memanas pun terlihat, ketika penonton yang cukup antusias ditambah dengan sing a long dan stagediving. Penampilan Beeswax jelas sangat ditunggu oleh pengunjung yang datang kala itu, iringan musik alternative yang padat dengan distorsi membawa pengunjung semakin terbuai oleh penampilan Beeswax yang hadir mengisi tajuk Microverse #3 ‘If It Kills Me’. Tak lepas dari itu, dentuman beat yang cukup variatif berbalut melody yang grungy nan catchy dari Beeswax, tak luput dari tembakan visual oleh pengunjung yang mengabadikan momennya untuk diungggah lewat sosial media mereka. Perlahan, menuju akhir penampilan dari Beeswax sang Mc telah bersiap menuju ketengah panggung sebagai pemabawa acara. Tak lama, Beeswax pun telah menyuguhkan penampilan yang sekaligus menjadi obat penenang bagi pengunjung Spasial kala itu. Penampilan Beeswax yang hampir mendekati puncak acara Microverse #3 ‘If It Kills Me’ disuarakan oleh Mc dan sekaligus mempersilahkan tuan rumah Collapse untuk tampil.

Untuk acara musik seperti berbasis bawah tanah seperti Microverse #3 ‘If It Kills Me’ ini. Bukan menjadi kali pertama bagi Collapse yang merupakan karir solo dari Andhika Surya. Usai penampilan dari Beeswax, Collapse ternyata telah bersiap untuk tampil kembali dihadapan publik kota kembang. Seperti yang biasa dilakukan ketika Collapse tampil, Andhika Surya ditemani oleh beberapa rekan bermusik lain sebagai personil tambahan untuk mengisi beberapa instrument, beserta dengan lagu andalannya “Prologue”, “Given”, “Lathedral”, “Sleepless And Dreaming“, “Cold November”, “Epilogue” dan “Blood Bank” (cover Bon Iver). Musik Collapse yang banyak dipengaruhi oleh beberapa band seperti Cave In, Pity Sex, Nothing, dan Basement ternyata masih menjadi hal favorit di beberapa kalangan yang datang pada malam itu. Terlebih beberapa personil band luar kota seperti Malang sangat ingin melihat performa Collapse, serta membaur dalam hangatnya tajuk Microverse #3 ‘If It Kills Me’ tersebut. Sebagai band terakhir, Collapse juga tak ingin kalah dengan performa beberapa band sebelumnya dan tak lupa mengucapkan kata sanjungan khususnya bagi Eleventwelfth dan Beeswax.

Tanpa terasa, semua lagu telah dibawakan oleh Collapse pada malam itu yang mungkin masih terngianga akan keseruannya. Masih tak ingin usai, ketika Andhika Surya telah meninggalkan panggung, beberapa kru Microgram Entertainment dan salah satu pengunjung memboikot acara dengan mencvoer salah satu lagu milik Story Of The Year berjudul “Untill The Day I Die”. Melihat gelombang massa yang masih tak ingin lepas dalam nuansa emotive, Andhika Surya ternyata kembali tampil dihadapan pengunjung dan berkiprah sebagai drummer dengan mencover lagu milik Rage Againts The Machine berjudul “Killing In The Name”. Pengunjung yang secara tidak langsung terbawa suasana, kembali membentuk crowd yang tak kalah meriah hingga acara usai dengan kepuasan yang tak terhingga. Cukup puas tak terhingga, acara Microverse #3 ‘If It Kills Me’ telah usai dan sang Mc sebagai pembawa acara menyerukan tepuk tangan bahagia bersamaan dengan pengunjung pada malam itu.

 

Images : Microgram Entertainment Archives

 

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner