Peranakan Tionghoa - Indonesia Produser ‘Cetak Biru’ Jazz Dunia (Bagian Empat)

Peranakan Tionghoa - Indonesia Produser ‘Cetak Biru’ Jazz Dunia (Bagian Empat)

Dari produser dengan selera dan rasa luar biasa hingga disebut sebagai "the world’s most knowledgeable record-shop clerk”, Harry Lim adalah berlian untuk musik jazz. Tak ada yang menyangka, bahkan Harry Lim sendiri, bahwa ia akan menjadi sosok penting di dunia jazz.

Dari sekian banyak kumpulan album rilisan Keynote Records rekaman-rekaman yang diproduseri Harry Lim, beruntung ada beberapa terarsipkan meski tidak banyak. Sebagian rilisan memiliki keunikan dan menjadi ciri khas rilisan Keynote Records pimpinan Harry Lim.

Keunikannya di sini adalah pada kemunculan dua nama yakni: Little Jazz dan Prince Charming. Little Jazz adalah Roy Elridge yang tak lain seorang pemain trompet dan stylist yang luar biasa handal. Sedangkan Prince Charming adalah Count Basie, sang pemain piano dan pemimpin Big Band. Uniknya di mana? “Tebakan”, seperti yang dilansir dari wartajazz.com dan arsipjazzindonesia.org, hal itu terjadi di mana keadaan dari sang artis yang tidak mengizinkan untuk menggunakan nama aslinya, dikarenakan terikat kontrak dengan perusahaan rekaman lain namun memiliki materi komposisi lain untuk direkam.


(kiri) Roy Elridge - Sumber: NPR | (kanan) Count Basie - Sumber: New York Jazz Workshop

Hal ini sering menghindari terjadinya penyalahan kontrak yang bisa berakibat tuntutan hukum. Momen tersebut lazim terjadi dan bisa dilihat dari banyak kasus sebenarnya. Nama seperti Zeke Tolin adalah milik dari Lee Konitz, dan bahkan Charlie Parker pernah menggunakan nama Charlie Chan, dan banyak musisi lainnya pada masa itu begitu produktif dalam menghasilkan karya musik sampai harus menggunakan nama panggilan atau samaran untuk merekam karyanya.

Pelan tapi pasti, mulai terciptalah “cetak biru” rekaman-rekaman legendaris yang sampai dengan saat ini dianggap sebagai maha karya jazz klasik. Tidak terbesit sedikit pun dalam benak Harry, dan kita tentunya, ada seorang pemuda keturunan Indonesia – peranakan Tionghoa membangun rekam jejak jazz yang diakui internasional. Sebuah prestasi. Pencapaian luar biasa, bahkan Harry Lim sendiri tidak pernah berpikir bahwa di masa yang akan datang – saat ini hasil kerja keras beliau dianggap mumpuni dalam memproduksi rekaman jazz. Bagi Harry Lim, prioritasnya adalah bekerja sama dan merekam maestro-maestro jazz yang notabene selama ini hanya mampu ia dengar melalui piringan hitam saja.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner