Peran Para Pencarter Roket Sebagai Barisan Yang Menyuntikan Energi Bagi KPR

Peran Para Pencarter Roket Sebagai Barisan Yang Menyuntikan Energi Bagi KPR

Pola ritmis yang Kelompok Penerbang Roket mainkan, seakan sejalan dengan dahaga para pencarter roket, lewat aksi headbanging maupun kala mereka berbenturan, dalam derap irama rock di lingkaran moshpit

Sebagai band yang terbilang baru di ranah musik ‘so called underground’, di Indonesia, Kelompok Penerbang Roket terhitung cepat melesat muncul ke permukaan, bersanding dengan band-band pendahulunya, berbagi panggung ke panggung dalam banyak keriaan, yang diadakan di festival-festival musik tanah air. Musiknya yang cukup keras menampar dengan lirik-lirik yang lugas, juga pemilihan nada yang enak dinyanyikan dalam sebuah koor masal, membuat band ini mudah disukai. Secara sajian visual juga band ini cukup memenuhi ekspektasi banyak orang, tentang bagaimana seharusnya sebuah band rock ditampilkan.

Barisan penggemar mereka itu kemudian disatukan dalam sebuah wadah komunitas penggemar bernama Pencarter Roket. Mereka selalu menjadi yang terdepan kala sang vokalis Coki bersenandung lagu “Mati Muda”, “Anjing Jalanan”, ataupun lagu “Dimana Merdeka”. Secara berkomplot mereka hadir di bibir panggung, berbagi peluh kala distorsi yang dimainkan gitar Rey menyalak mengikuti ketukan drum dari Viki.

Pola ritmis yang mereka mainkan seakan sejalan dengan dahaga para pencarter roket, lewat aksi headbanging maupun kala mereka berbenturan, dalam derap irama rock di lingkaran moshpit. Komposisi musik yang begitu mudah memprovokasi penggemarnya untuk ada dalam pesta pora keliaran irama rock n roll. Secara isian lirik juga Kelompok Penerbang Roket bisa menyajikan tema-tema menarik, yang mewakili isi kepala para penggemarnya. Sehingga ketika itu disajikan di atas panggung, mereka seperti menemukan dunia nya, dimana keliaran dan kebebasan adalah hal mutlak yang mereka harus punya, sebagai bentuk perlawanan dari rutinitas yang menjemukan. Kelompok Penerbang Roket seakan menjadi konduktor dari orkestrasi kerasnya kehidupan, dalam balutan kebisingan suara gitar, dan teriakan Coki di atas panggung.

BACA JUGA - Segerombolan Tentara Pemberontak Berkamuflase Rock, The Insurgent Army

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner