Pencapaian 15 Tahun Berkarir Hingga Peran Big Monkey Bagi Monkey Boots

Pencapaian 15 Tahun Berkarir Hingga Peran Big Monkey Bagi Monkey Boots

Monkey Boots bicara tentang torehan terbaru mereka, Liar dan Mempesona, hingga arti Big Monkey, yang bisa dibilang mengalami regenerasi, dari awal Monkey Boots berdiri hingga kini.

Lebih kurang 15 tahun berdiri, Monkey Boots menorehkan pencapian yang terbilang membekas lewat tiga buah album yang mereka lahirkan (Big Monkey, Interaksi, Liar dan Mempesona). Ditemui di sela-sela syuting untuk program DCDC MusikKita, Monkey Boots bicara tentang torehan terbaru mereka, Liar dan Mempesona, hingga arti Big Monkey (julukan untuk para penikmat karya Monkey Boots) yang bisa dibilang mengalami regenerasi, dari awal Monkey Boots berdiri hingga kini.

Tentang album Liar dan Mempesona sendiri, menurut mereka album tersebut terinspirasi dari perempuan, yang bisa dibilang mewakili dua sisi menarik yang susah ditebak. Judul yang didapat dari salah satu lagu di album tersebut, akhirnya dianggap yang paling cocok untuk image terbaru Monkey Boots di album ini. Ketika ditanya tentang seberapa liar dan mempesona Monkey Boots, dengan disambut tawa seluruh personil, sang vokalis Jenggo menuturkan jika Monkey Boots cukup liar namun masih tahu aturan, dan sudah mempesona dari lahir.

Bicara tentang Liar dan Mempesona, hal tersebut tidak hanya mereka terjemahkan secara audio di albumnya saja, tapi juga dikuatkan dengan sebuah intimate concert yang mereka gelar pada awal Juli lalu, dimana hal tersebut merupakan kali pertama bagi mereka menggelar konser tunggal, di lebih dari satu dekade usia Monkey Boots. Selain itu, sang basis, Indra juga menuturkan jika dalam gelaran intimate concert Monkey Boots juga melakukan riset untuk menjawab rasa penasaran Monkey Boots terhadap respon para penikmat karyanya, dari apa yang sudah Monkey Boots hasilkan, lewat tiga buah album selama 15 tahun menjalani karir bermusik.

Bicara tentang para penikmat karyanya yang kerap disapa Big Monkey ini, Monkey Boots menuturkan jika dalam beberapa kali kesempatan gathering, mereka cukup banyak menemukan muka-muka baru dari Big Monkey ini. Hal tersebut menunjukan adanya regenerasi dari para penikmat karya Monkey Boots, dari awal mereka berdiri hingga sekarang. Meski tidak sedikit pula penggemar lama yang sampai saat ini masih berjalan beriringan dengan Monkey Boots.

Lucunya, ketika gelaran intimate concert beberapa waktu lalu, para penggemar generasi lama yang mengikuti Monkey Boots sejak masih single, ketika itu datang bersama anak dan istrinya. Fakta unik tentang Big Monkey sendiri, menurut Jenggo, hal tersebut keluar berbarengan dengan album pertama Monkey Boots (dengan judul Big Monkey, rilis tahun 2010-red), hingga ketika beberapa orang yang kerap menyaksikan Monkey Boots menamakan dirinya Big Monkey.

Selama perjalanan karir bermusiknya, Monkey Boots yang pernah mendaulat Denny sebagai vokalis harus ditinggalkan sang frontman, sampai kemudian Edwin a.k.a Jenggo mengisi posisi vokalis, setelah sebelumnya dia bertanggung jawab untuk isian kibor di lagu-lagu Monkey Boots. “sebenarnya dari awal Monkey Boots berdiri gua merupakan vokalis pertamanya, tapi karena gua punya penyakit multiple-instrumentalis disorder, jadi semau-maunya gua aja mau maen alat musik apa, sampai akhirnya mutusin buat nyari vokalis”, ujar Jenggo yang disambut tawa pecah dari semua personil.

Lebih jauh tentang musik dan banyak hal menarik lainnya dari Monkey Boots akan banyak diulas di program DCDC MusikKita, yang bisa disaksikan pada hari Sabtu, 27 Juli 2019 di GTV, pukul 23.00. Menariknya lagi, Monkey Boots juga akan tampil bersama Olegun & The Gobs, salah satu band yang datang dari wadah DCDC Shout Out. Jadi jangan sampai kelewatan ya coklatfriends!

BACA JUGA - Musik, Buku, dan Pramoedya di Mata Fiersa Besari

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner