Parodi : Trik Menarik Dalam Bisnis Kaos Musik

Parodi : Trik Menarik Dalam Bisnis Kaos Musik

Karena musik merupakan budaya popular, maka cara meresponnya bisa beragam cara, salah satunya lewat parodi. Tentunya hal ini punya pasar tersendiri ketika itu dihubungkan dengan bisnis kaos musik

Dalam beberapa kali kesempatan di gelaran DCDC Pengadilan Musik, ada satu orang pembela, Yoga PHB, personil dari grup orkes Pemuda Harapan Bangsa, yang kerap kali memakai kaos plesetan, dari band-band yang menjadi terdakwa di Pengadilan Musik. Hal ini seakan menguatkan asumsi jika budaya parodi ini menjadi satu hal yang tidak bisa dipisahkan dalam ranah kreatif, termasuk dunia musik.

Hal seperti ini jika merunut pada disiplin ilmu komedi, adalah sebuah pola patahan logika, ketika apa yang dimunculkan ke permukaan, nyatanya dibelokan dari apa yang umum diketahui banyak orang. Atau dalam istilah Kamengski (sebuah brand yang juga memakai parodi sebagai cirinya), jadi sebuah istilah bernama Parodesain (parodi dan desain). Hal ini jadi semacam counter culture atau counter jamming, ketika Kamengski ‘menyerang’ sesuatu yang popular dengan patahan logika yang jenaka lewat kearifan lokal yang biasa ditemui sehari-hari.

Musik menjadi hal yang erat kaitannya dengan budaya popular, dan musisi atau band-band yang ada di dalamnya jadi santapan empuk, ketika itu dikombinasikan dengan hal-hal yang dijadikan sebuah jokes pemancing tawa, seperti yang dilakukan Yoga PHB dan Kamengski tadi. Namun hal jenaka tersebut bisa mengenai titik sasarannya jika orang yang menjadi target pasarnya tahu dengan dua hal yang dikombinasikan itu. Misalnya saja logo band Misfits yang dikombinasikan dengan kata Misteri, atau plesetan Megadeth menjadi Megizeth. Dua hal tersebut, jika salah satunya tidak dikenal maka sisi komedinya tidak akan sampai. Oleh karena itu, parodi ini harus melibatkan sesuatu yang memang sangat popular, agar tujuan untuk membelokan logika dari apa yang umum diketahui orang menjadi berhasil.

Lalu bagaimana caranya ini cukup menjanjikan dalam hal bisnis kaos musik?

Seperti yang ditulis di atas, karena musik merupakan budaya popular, maka cara meresponnya bisa beragam cara, salah satunya lewat parodi. Tentunya hal ini punya pasar tersendiri. Siapa sih yang tidak suka musik? Banyak diantara kita yang merasa dekat dengan budaya musik yang popular ini. Maka ketika hal itu menemukan bentuk lain (baca: lucu) hal ini jadi sesuatu yang menjual.

Ambil contoh brand Kamengski yang memparodikan gambar band The Smiths dengan wajah aktor Will Smith dalam sebuah kaos. Tentu meski sama-sama memakai nama Smith, keduanya tidak punya hubungan sama sekali. Yang satu merupakan sebuah band asal Inggris, satu lagi merupakan seorang aktor asal Amerika. Namun ketika itu menjadi sebuah –dikutip dari istilah Kamengski- counter jamming, maka target pasar yang akrab dengan dua nama ini (The Smiths dan Will Smith) kemungkinan besar akan tertarik, dan disinilah peluang bisnisnya.

Secara naluri sepertinya manusia selalu membutuhkan kebaruan dalam hidupnya. Parodi bisa menjembatani hal yang sebenarnya sudah usang, namun bisa dikombinasikan dengan kebaruan. Contohnya, band The Smiths tadi. Band yang berdiri tahun 1982 tersebut kemudian bisa tampak ‘baru’ dengan tambahan desain wajah aktor Will Smith. Medianya bisa apa saja, namun rasanya kaos menjadi media paling popular. Dan hal inilah yang kemudian menjadi bisnis bagi Kamengski. Rasanya dibanding membeli sebuah kaos band bootleg lebih seru membeli kaos parodi seperti ini. Mungkin karena dirasa kaos band aslinya kemahalan, kaos parodi buatan lokal bisa sedikit membantu meredakan dahaga belanja kaos band.

Berbeda dengan kaos-kaos lainnya, rasa-rasanya kaos band kemudian sering pula menjadi sebuah fashion statement, dari mulai yang bermuatan politis, sosial, sampai yang jenaka. Rasanya juga, semuanya memungkinkan ketika dibuat dalam konsep sebuah parodi. Satir dan berwacana, cocok sekali untuk anak-anak muda kritis yang masih menyala dengan idealismenya hehehe. Siap-siap ade-ade ini jadi target pasar para pembuat konten parodi ini. Apalagi jika suka musik dan tidak punya cukup uang membeli kaos band asli hehehe.

BACA JUGA - Berdagang Aksesoris Berduri Ala Helicon

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner