'Orang Pertama' Dalam Band? Perlukah?

'Orang Pertama' Dalam Band? Perlukah?

Pada kenyataannya banyak diantara band di dunia, yang pada akhirnya hanya diidentikan dengan satu orang personil saja, yang dianggap paling bisa mewakili dari citra band yang ditampilkan.

Sebuah band pada dasarnya terdiri dari beberapa orang kepala yang membentuk satu unit kreatif (jika harus dikatakan seperti itu) dalam mengolah atau menghasilkan musik secara kolektif/kelompok. Namun pada kenyataannya banyak diantara band-band itu yang pada akhirnya hanya diidentikan dengan satu orang personil saja, yang dianggap paling bisa mewakili dari citra band yang ditampilkan.

Ada Nirvana dengan Kurt Cobain, yang selain kontroversial, sosok Kurt juga sangat kuat pengaruhnya untuk orang-orang penikmat musik semacam itu, yang bahkan diantaranya ada yang bertanya siapa itu Kris Novoselic? tanya si anak kemarin sore yang megagumi sosok Kurt dan Nirvana dengan menuliskan status di Facebooknya yang berbunyi “I hate myself but I want today”. Sebuah combo yang menggelikan antara typo dan a-historis dengan band yang katanya dia kagumi.

Lalu ada Sid Vicious yang bahkan 'gagap' dalam skill bermusik, namun sosoknya malah sangat identik dengan bandnya, Sex Pistol. Terbukti dengan banyaknya poster atau kaos Sex Pistol yang hanya memuat gambar Sid Vicious saja sebagai artwork nya. Karena mungkin sama seperti Kurt, sosoknya yang selain kontroversial juga pengaruhya sangat kuat dengan faktor lain selain musikalitasnya itu sendiri. Ditambah drama kehidupannya yang penuh lika-liku itu, dianggap menarik untuk diangkat media dan dikonsumsi publik.

Dari dalam negeri, mungkin kita masih ingat (atau tak semuanya ingat) dengan sebuah band bernama Harapan Jaya. Band yang sukses dengan single “Kuliah Pagi” dan “Keripik Singkong” ini mempunyai seorang personil bernama Eddi Brokoli dengan ciri khas rambut kribonya itu. Keberadannya ketika itu (sekitar tahun 90an) menjadi anomali tersendiri ketika trend rambut kribo sudah berakhir, berbarengan dengan nama Ahmad Albar yang perlahan mulai meredup bersama dengan band nya God Bless.

Sampai pada akhirnya Eddi keluar dari band, para personil yang lainnya seakan kehilangan arah tanpa Eddi. Terlebih untuk urusan ketika mereka berada diatas panggung. Banyak orang mengidentikan Harapan Jaya dengan sosok Eddi Brokoli. Sehingga ketika Eddi tidak lagi bersama Harapan Jaya, dan tak terlihat di panggung para penonton pun merasakan ada yang salah dengan format band tanpa Eddi. Padahal sebenarnya posisi Eddi di band itu hanya sebagai backing vocal dan dancer saja. Jadi jika dilihat dari sisi musikalitas band mungkin tidak akan banyak berpengaruh juga. Sama seperti halnya Sid Vicious tadi, keberadaan Eddi diangkat sebagai orang pertama dalam band, yang kemudian diidentikan dengan nama band mereka masing-masing.

Namun pada akhirnya orang pertama, kedua, ketiga dalam band tidak lagi menarik untuk jadi bahan perselisihan, terutama oleh orang di luar band itu sendiri. Tidak menutup kemungkinan orang-orang seperti Thom Yorke atau Chris Martin (Coldplay) sebenarnya merasa jenuh juga untuk tampil paling depan mewakili bandnya. Namun karena mungkin ada semacam dealing, atau bandnya sendiri yang membutuhkan semacam icon, atau sebutlah citra yang ingin ditampilkan, maka sang frontman lah yang melangkah maju ke depan sebagai orang pertama.

BACA JUGA - Adu Seru Konten Instagram Band Indie Tanah Air

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner