Musik dan Selebrasi Dunia Maya

Musik dan Selebrasi Dunia Maya

Kita tahu jika teman kita sedang merayakan ulang tahun pernikahannya, ulang tahun anaknya, atau saat dia mendapat bonus sebuah mobil atau rumah baru.

Dunia maya secara singkatnya adalah dunia yang kita reka melalui, -salah satunya- sosial media. Kita bisa mencitrakan diri kita ingin seperti apa dengan pola kreasi yang kita buat di dunia maya tersebut. Hal seperti itu kemudian bisa menjadi sesuatu yang positif ketika dipakai sebagai branding sebuah kolektif musik. Layaknya sebuah produk, seorang musisi atau sebuah band perlu mencitrakan dirinya sebagai produk terbaik yang bisa publik konsumsi. Jika itu band rock, maka tulislah jika itu band rock terbaik di dunia. Dan seterusnya.

Sehingga tidak sedikit kita temui beberapa diantaranya, ada sebuah band yang dibentuk setahun dua tahun, dengan pengalaman panggung minim, namun dengan bantuan tim di dunia maya, band tersebut bahkan sanggup terlihat seperti sudah malang melintang puluhan tahun di belantika musik Indonesia. Tujuannya, publik bisa tertarik dengan karya yang mereka tawarkan, hingga akhirnya membeli album band tersebut, mengundangnya untuk manggung, atau bahkan jauh lebih dari itu, melibatkan bandnya dalam rangkaian promo ‘produk’ yang jauh lebih besar.

Bagi mereka, dunia maya perlu dirayakan, layaknya sebuah gerbang yang membuka banyak band untuk tampil ke permukaan. Bahkan tidak hanya soal urusan musik, setiap harinya kita ‘dipaksa’ tahu dengan ragam selebrasi yang terjadi di dunia maya. Kita tahu jika teman kita sedang merayakan ulang tahun pernikahannya, ulang tahun anaknya, atau saat dia mendapat bonus sebuah mobil atau rumah baru.

Pun begitu dengan musik, atau band yang menjadi subjek utamanya. Tengok akun instagram band .Feast, yang menjadikan para personilnya sebagai tajuk utama di akun instagramnya tersebut. Mereka merayakan banyak hal di dunia maya, dari mulai perayaan perilisan single, album, atau bahkan ketika salah satu personil .Feast bertambah usia. Mereka merasa perlu merayakan itu, agar penikmat karyanya merasa jika .Feast adalah bagian dari mereka, dan para penggemarnya tersebut bisa ikut larut dalam selebrasi yang mereka buat, meski hanya di dunia maya. Caranya? Tuliskan caption “selamat & sukses” dalam kolom komentar instagram. Cukup.

Namun lepas dari urusan branding dan promo, musik dan selebrasi di dunia maya, bisa jadi sebuah perayaan yang bagi kita (para penikmat karya musisi idola kita) menjadi sesuatu yang bukan tidak mungkin mengundang perasaan, untuk ikut hadir dalam euforia tersebut. Misalnya saja, ketika sebuah band lama vakum, dan akhirnya bergabung kembali dan merilis karya baru. Mereka merayakan hal itu di dunia maya, dan kita sebagai penikmat karyanya bisa menjadi ikut terlibat dalam perayaan tersebut, karena tumbuh besar dengan musik yang mereka buat. Atau setidaknya, merasa terhubung dengan musisi/band tersebut.

BACA JUGA - Seberapa Penting Narasi Dalam Sebuah Karya Musik?

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner