Music From Home ; Cara Unik Musisi Sikapi Pandemi

Music From Home ; Cara Unik Musisi Sikapi Pandemi

Musisi dengan panggung sebagai wahana bermainnnya sudah dibatasi, dan oleh karenanya, yang paling memungkinkan adalah membuat pola kreasi musik dari rumah, atau dalam hal ini dikerucutkan pada kamar tidur.

Ragam cara musisi meramu musik, ada yang dengan poa ‘jamming’ di studio hingga ada yang meramu musik dan menemukan ‘dunia’ nya sendiri di kamar tidur. Menggaris bawahi tentang meramu musik di kamar tidur, hal tersebut jadi relevan dengan pandemi seperti saat ini, di mana musisi dengan panggung sebagai wahana bermainnnya sudah dibatasi, dan oleh karenanya, yang paling memungkinkan adalah membuat pola kreasi musik di rumah, atau dalam hal ini dikerucutkan pada kamar tidur.

Kamar tidur adalah ruang paling personal bagi setiap orang pada umumnya. Segala macam hal yang bersifat pribadi ada dalam kamar tidur, lengkap dengan semua “simbol” yang menggambarkan diri kita secara “telanjang”. Perannya sebagai ruang untuk melepas penat dan beristirahat, pada nyatanya punya fungsi lain, yang mengerucut pada pola kreativitas si penghuni kamar. Hal ini mungkin didasari karena kamar tidur merupakah “wilayah kekuasaan”, di mana tidak aturan-aturan baku seperti di tempat lain (misalnya di studio). Sehingga dengan kebebasan itu, membuat kamar tidur jadi tempat ideal bagi seorang musisi mengeksplorasi kemampuan bermusiknya, dengan bebas tanpa batas. Orang-orang yang terbiasa dengan pola bermusik dalam kamar tidur ini, pada perkembangannya lazim dikenal dengan istilah Bedroom Musician, seperti misalnya Bottlesmoker atau Adhitia Sofyan, yang juga mengawali karir bermusiknya dari kamar tidur mereka. 

Bottlesmoker, duo kreatif yang menyuguhkan musik elektronik ini mengawali proses kreatif bermusiknya dari kamar/tempat tidur mereka. Disana, mereka membuat lagu, merekamnya, sampai mendistribuskanya lewat internet yang ke-semuanya itu dilakukan di kamar sendiri. Kamar memang sebuah ruangan yang merefleksikan personal pribadi seseorang, dan karena itulah beberapa musisi lebih merasa nyaman jika melakukan proses kreatifnya di dalam kamar. Tidak di sebuah studio yang cukup besar, alat rekam dengan detail yang rumit, dan banyak macamnya itu. Kebanyakan diantara mereka lebih mengutamakan faktor kenyamanan untuk menjaga mood bermusiknya tetap bagus. Ditambah software untuk rekaman itu sendiri sudah sangat gampang didapat. Jadi sebenarnya siapapun bisa melakukan proses kreatif membuat lagu, merekam dan menyebarluaskannya dengan cara mereka sendiri.

Bottlesmoker mengalihfungsikan kamarnya menjadi mini studio untuk mereka bermusik. Atau selain mereka, ada juga Endah N Rhesa misalnya, sepasang suami istri ini pernah mengunggah video mereka ke youtube, dimana dalam video itu mereka menggambarkan keseharian mereka membuat lagu. Dari mulai ketika mereka mengubah lemari pakaiannya jadi ruangan untuk take vocal, atau ketika mereka mengubah kasurnya menjadi alat peredam ketika take gitar, agar suaranya tidak bocor. Sangat menggambarkan sebuah semangat bermusik dengan sederhana dari dua orang Endah N Rhesa, yang keliatan sekali mencintai pekerjaannya, ketika mereka membuat lagu dan merekamnya dalam kamar mereka.

Menghubungkan cerita Bottlesmoker dan Endah N Rhesa dengan pandemi saat ini, hal itu kemudian menjadi banyak diikuti oleh banyak musisi yang mau tidak mau menjadikan rumah atau kamar tidurnya sebagai wahana bermain. Dari Netral hingga Barasuara, hampir semua musisi saat ini mengikuti jejak para musisi kamar seperti Bottlesmoker dan Endah N Rhesa, yang sudah sejak dulu ‘memasak’ musik dari dalam kamarnya. Spirit bermusik. Mungkin itu intinya. Para musisi kamar ini mencontohkan jika yang paling penting pada proses kreatif membuat musik itu adalah passion dan semangat berkaryanya.

Barasuara misalnya. Dalam beberapa video yang mereka unggah, tergambarkan disana proses kreatif mereka dalam membuat musik, dari mulai segi teknis hingga hal-hal lainnya yang bisa dibilang mempengaruhi mereka dalam mencipta nada dan irama. Hal menarik lainnya bisa ditemukan saat salah satu vokalis Barasuara, Asteriska 'membongkar' koleksi kasetnya, di mana hal ini secara tidak langsung menjawab tentang dari mana karakter musiknya itu muncul. Tentunya dari beberapa referensi album musik yang dia koleksi. Baik secara langsung atau pun alam bawah sadar, melalui koleksi kaset/album yang dia punya akhirnya itu melekat dalam pikirannya dan kemudian membentuk dia secara musikal. 

Para musisi kamar ini, dengan memanfaatkan apa yang ada dalam kamarnya tidak menyurutkan niat mereka bermusik. Jika pada dasarnya musik yang dibuat itu memang bagus, tentunya akan terdengar bagus juga. Tidak peduli dengan cara seperti apa merekamnya, atau alat rekamannya. Dan pada akhirnya kejujuran dalam bermusik itu adalah yang utama, dan bukan soal aspek penunjang seperti sebuah studio yang layak atau apapun itu, yang sifatnya pendukung itu saja. Semua balik lagi kepada pelaku musiknya.

Dari kamar tidur sampai pada akhirnya Bottlesmoker bisa tur Filipina, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Itu semua berawal dari sebuah kamar mereka yang mereka gunakan untuk bermusik, lalu mengemasnya dengan ciri khas mereka yang kuat. Sedikit promo di media internet, atau apapun itu yang pada akhirnya sampai di telinga banyak orang dan disukai.

Bedroom music menjadi diminati karena kejujurannya dalam bermusik. Mereka hanya terbangun dari tidurnya, medapat ide membuat lagu, dan merekamnya. Sesederhana itu sebenarnya, ketika ide itu datang di saat pagi atau malam sebelum tidur. Dan kamar tidur menjadi sebuah ‘wahana’ atas dirinya dan musik yang dihasilkannya.

Karena setiap harinya mendengarkan musik adalah hal yang selalu dilakukan, tentu dengan sendirinya banyak melodi lagu menyesaki dan terekam begitu saja dalam kepala. Jadi jangan dulu beranjak dari kamar tidur. Dengarkan! Ada musik dalam kamar yang harus dibuat dan direkam. Bangun dan berceritalah lewat nada dan musik, tapi jangan lupa direkam biar banyak orang yang mendengarkan.

BACA JUGA - Dari Album Musik Jadi Film? Memang Bisa?

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner