Mondo Gascaro dan Musik Dibaliknya

Mondo Gascaro dan Musik Dibaliknya

Foto : Tantri Novianti

“Gue ga pernah mendefinisikan bermusik itu sebagai solo atau ngeband. Karena aktivitas musik tidak terbatas dengan embel-embel apapun".

“Kayaknya gue dari dulu udah solo”.

Petikan kalimat di atas dilontarkan oleh Mondo Gascaro, ketika DCDC berkesempatan berbincang santai dengannya perihal karir solo, pencapaian album Rajakelana, dan ragam profesi yang dijalaninya, dari mulai produser musik, membuat musik untuk film, serta sedikit tanggapannya soal RUU Permusikan, dimana Mondo menjadi salah satu orang yang ada dalam wadah Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan atau KNTLRUUP.

Menurut Mondo, ketika banyak orang mengasumsikan keputusan dirinya keluar dari band karena ingin bersolo karir itu jadi sebuah narasi yang tidak nyambung. “Gue ga pernah mendefinisikan bermusik itu sebagai solo atau ngeband. Karena aktivitas musik tidak terbatas dengan embel-embel apapun. Bahkan ketika masih di band juga sebenarnya gue udah mulai berkarya di luar format band, kaya bikin scoring, ngeproduserin lagu, dan lain-lain. Itu waktu gue produserin Payung Teduh juga masih di band sebenarnya. Jadi ketika keluar dari band lalu bikin solo, alasannya ya karena gue ngerasa format ini cocok dengan apa yang mau gue ekspresikan”.

Mondo yang memutuskan keluar dari band Sore pada tahun 2012, mulai mengekspresikan karyanya sendiri pada tahun 2014 saat merilis single “Saturday Light” dan “Komorebi”, hingga akhirnya dia membayar penuh rasa penasaran bayak orang lewat debut album penuhnya yang berjudul Rajakelana, pada 25 November 2016.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner