Meracik Gimik Musisi di Atas Panggung

Meracik Gimik Musisi di Atas Panggung

Sebagai sajian yang tidak hanya menghibur penontonnya, namun juga jadi satu hal yang akan diingat. Dari mulai Ozzy Osbourne yang pernah menggigit kelelawar hingga Otong Koil yang merusak set drum Leon 'Koil'

Panggung adalah area “bermain” bagi para musisi. Selain tampil memamerkan karyanya, kehadiran mereka di atas panggung juga jadi monumental kala itu dihubungkan dalam perjalanan karir bermusik seorang musisi/sebuah band. Ada hal yang mereka pertaruhkan kala mereka diminta mempertanggungjawabkan karyanya, dari format rekaman ke dalam format live di atas panggung. Tidak sedikit dari kita yang mengingat penampilan sebuah grup band dari panggung tempat dia bermain. Ada momen-momen yang membekas di atas panggung, hadir sebagai gimik menarik yang bisa dikenang di kemudian hari.

Misalnya saja, ketika band Koil yang hadir dengan gimik dua orang figuran, yang dijadikan (maaf) anjing, lengkap dengan tali yang melingkar di lehernya. Momen itu dihadirkan Koil ketika mereka tampil di panggung MTV Indonesia, sekitar tahun 2000 awal. Sampai akhirnya, Otong, sang vokalis yang merangkap sebagai konseptor band ini lebih sering menghancurkan gitar di atas panggung. Bahkan, tak jarang pula dia membagikan aneka macam hadiah, dari mulai gitar, sepatu, bahkan tablet (gadget) kepada para penonton yang menyaksikan mereka tampil.

Menggaris bawahi penampilan Koil di atas panggung, maka kita mungkin akan sepakat jika hal tersebut akan mengerucut pada kelakuan ajaib vokalisnya, Otong. Dari mulai menghancurkan gitar, sampai pernah memakai helm saat manggung. Sang drummer Koil, Leon Legoh menuturkan fakta menarik jika Otong pernah memakai helm di atas panggung. Mendapat ‘serangan’ dari sang drummer, Otong memberikan penjelasan jika helm tersebut sebenarnya milik sang gitaris, sekaligus adiknya, Doni. Awalnya helm tersebut hendak dibagikan kepada penonton yang hadir, namun karena dirasa ribet, Otong akhirnya memakai helm tersebut. Efeknya, suara monitor gitar yang dia mainkan menjadi tidak terdengar, dan karena kejadian itu usai manggung Otong memarahi semua crew Koil karena monitor tidak terdengar. Padahal sebabnya, ya karena Otong sendiri yang memakai helm di atas panggung.

Selain itu, Otong juga pernah merusak set drum Leon, saat Koil Manggung. Kebiasaan menghancurkan alat musik rupanya sudah Otong lakukan sejak awal karir Koil bermusik, khususnya pada era GOR Saparua. Era 90an awal banyak band yang pernah menjajal area tersebut, termasuk dengan Koil. Entah sebagai gimik atau untuk seru-seruan di atas panggung, Otong pernah melakukan hal yang cukup brutal saat manggung. Menurut penuturan Leon untuk sebuah wawancara bersama Lorong Zine, drumer yang juga jago masak ini menuturkan jika Otong pernah merusak set drumnya, bahkan ketika Leon masih memainkan lagu-lagu Koil. Tak pelak Leon harus menghentikan permainannya karena drumnya rusak oleh Otong.

Sejalan dengan Koil yang gemar membagikan hadiah dalam penampilannya, sebuah band “ugal-ugalan” asal Ujungberung bernama Mesin Tempur juga melakukan hal serupa. Namun bedanya, hadiah yang mereka bagikan dari atas panggung lebih ‘unik’ jika dibanding Koil tadi. Mereka membagikan hal-hal lazim yang ditemui setiap hari, namun menjadi tidak lazim kala itu dihadirkan di atas panggung. Mereka menghadiahi penontonnya dengan satu dus mie instan sampai celana dalam. Berbagai celotehan khas mereka yang tidak jarang memancing gelak tawa penonton, makin dilengkapi dengan gimik bagi-bagi hadiah ‘unik’ tadi, sehingga band ini kehadirannya selalu ditunggu.

Selain kedua band di atas, ada juga band Jasad, yang memboyong deretan wayang golek di atas panggung. Lewat kolaborasinya bersama Dalang Bhatara Sena, Jasad menyajikan wayang dalam bentuk lain, seperti misalnya kala wayang tersebut ber-headbanging mengikuti irama musik Jasad yang dinamis. Selain itu, tampilnya Man sebagai sang frontman band ini juga menarik. Misalnya saja, ketika dia membawa Kujang saat membawakan lagu Jasad. Ini seakan menjadi penegasan Man akan nilai-nilai filosofis yang dipercayainya tentang budaya leluhurnya, sampai akhirnya dia membawa kekayaan budaya tersebut ke atas panggung.

Sajian-sajian tersebut seakan menjadi keharusan bagi band-band di atas, di mana nilai lebih mereka sebagai sebuah band tidak hanya dinilai dari musikalitasnya saja, namun juga lewat cara-cara kreatif yang menambah estetika tersendiri, kala itu dihubungkan sebagai sajian yang tidak hanya menghibur penontonnya, namun juga jadi satu hal yang akan diingat. Mungkin bertahun-tahun sejak mereka tampil, momen-momen ‘ajaib’ itu masih saja diperbincangkan, seperti misalnya Ozzy Osbourne yang pernah menggigit kelelawar di atas panggung, kala Ozzy masih tampil “galak” bersama bandnya, Black Sabbath. Atau misalnya Jimi Hendrix yang membakar gitarnya di atas panggung. Momen-momen semacam itu jadi hal memorable yang membekas dalam ingatan para penggemarnya.

BACA JUGA - Dunia Dibalik Panggung dan Riders Unik Musisi

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner