Mengupas Forgotten dari Mata Sang Drummer

Mengupas Forgotten dari Mata Sang Drummer

Foto milik Forgotten Official, hasil tangkapan Asep Budiman (Fotografer Palsu).


Zalu menjadi "daging segar" di antara para monster. Ia bisa jadi pemberi asupan nutrisi, atau sekadar dicabik-cabik sampai habis.

Menjadi “anak bungsu” dari salah satu band besar atau “senior” bukan merupakan hal yang mudah. Banyak hal yang perlu disesuaikan, terutama berkaitan dengan penyesuaian pola dan mental yang dibangun. Forgotten, sebagai salah satu band ekstrim yang eksis sejak tahun 1994 sudah menelan asam garam industri musik independen selama lebih dari dua dekade. Otomatis, para personil yang juga tumbuh di dalamnya sudah melewati masa adaptasi dengan segala macam dinamika yang terjadi: tampil di panggung bangkar sampai panggung besar, menghadapi media, record label, atau penikmat bahkan pembenci mereka. Sebagai salah satu band yang diikuti beragam kontroversi karena tema lagu yang provokatif, Forgotten nyatanya masih stabil dan mengancam.

Sekarang, bagaimana kabarnya dengan darah baru yang hadir di dalam Forgotten? Kita bicara tentang seorang drummer berusia 20 tahun yang tiba-tiba harus berkutat dengan band yang bahkan lebih tua darinya. Rizalu Ramadhan, atau yang lebih akrab dipanggil Zalu adalah “tumbal” setelah Rifky13 hengkang dari Forgotten. Ia menjadi amunisi termuda sekaligus sorotan dari pihak eksternal Forgotten, komentator setia yang sering memuji sampai mencerca. Ia sempat ditemui tim DCDC dan berbagi cerita tentang manis pahitnya berada dalam ruang lingkup band monster ini. Pada sesi ini, Addy Gembel sebagai vokalis dari Forgotten juga hadir di sebelah Zalu.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner