“Memorable!” Puncak Acara Aksi Pukul Saling Rangkul

“Memorable!” Puncak Acara Aksi Pukul Saling Rangkul

Senyum lebar dan tawa puas terpancar dari banyak orang pada malam itu. Sekali lagi, musik berhasil menyatukan banyak orang lewat hal esensial yang dibawanya, yakni... “rasa”

Mungkin jika dibandingkan dengan sosok vokalis, jumlah drummer yang bisa mencuri perhatian dan ‘nyolong’ spotlight tidak banyak. Namun kehadirannya bisa menjadi penentu paling krusial bagi sebuah komposisi musik. Tengok saja beberapa lagu yang punya peran penting dalam sejarah musik dunia bisa berawal dari seberapa ‘nendang’ seorang drummer ‘menjalankan tugasnya’. Dari mulai Ringo Star, John Bonham, Neil Peart, hingga Dave Grohl, jadi deretan musisi yang menjadi catatan penting di dunia musik berkat permainan drumnya.

Bandung, kota yang konon identik dengan musik tersebut, tak terkecuali menjadi kota yang banyak melahirkan banyak musisi, termasuk para drummer. Hal itu kemudian melahirkan banyak pola kreasi yang berhubungan erat dengan keinginan untuk melanggengkan musik sebagai sebuah hiburan dan juga sesuatu yang bisa bicara lebih. Tidak hanya menyoroti seberapa besar esensi sebuah lagu, musik juga kemudian berperan sebagai sarana melahirkan empati dan kepedulian.

Merealisasikan apa yang ditulis di atas tentang fungsi musik yang sanggup melahirkan empati dan kepedulian, Ngedrum School yang bekerja sama dengan DCDC kemudian menginisiasi lahirnya Drum For Drummers : Aki Pukul Saling Rangkul. Rangkaian acara ini digelar pertama kali pada bulan puasa tahun 2021, tepatnya bulan April lalu di enam kota di Jawa Barat.

Atas ide dari Ngedrum School yang terdiri dari Bebi ‘Beside’, Oki ‘Jasad’ dan Obow ‘Sendal Jepit’ mereka ingin menghadirkan sosok drummer sebagai sebuah figure yang penting dan menghibur dengan cara tampil didepan. Hal ini kemudian bermuara pula pada sebuah inisiasi tentang penggalangan donasi bagi musisi senior yang sedang membutuhkan, serta sebagai sebuah bentuk penghormatan terhadap dedikasinya di ranah musik. Melihat realitas dari dampak pandemi berkepanjangan itulah akhirnya teman-teman dari Ngedrum School hadir untuk merespon situasi yang terjadi dikalangan musisi, khususnya para pemain drum. Mereka membawa sebuah program sosial yang bertujuan mengumpulkan donasi untuk satu set drum merk SJC senilai 36 juta rupiah.

Hampir satu tahun gencar menyiarkan ‘bewara’ tentang program Drum For Drummers ini akhirnya pada tanggal 18 Desember lalu gelaran ini mencapai puncaknya, lewat sederet penampilan spesial dari Sandy Pas Band, Guz Cilik ‘Trojan’, hingga tentunya pengumuman pemenang drum SJC senilai 36 juta rupiah.

Bertempat di gedung De Majestic, acara dibuka oleh Leon dan Dino yang bergaya ala mafia di acara tersebut. Tampil berbeda, ternyata Leon dan Dino didaulat bermain drum membawakan lagu-lagu dari masing-masing band, yakni “Aku Lupa, Aku Luka” dari Koil, dan “Lupa Lupa Ingat” dari Kuburan. Lucunya, kedua lagu tersebut kemudian digabungkan menjadi “Aku Lupa Lupa Ingat”. Tentu dengan gimik khas Dino yang aktraktif acara ini menjadi lebih meriah, terlebih ketika Obo dan Oki yang akhirnya memasuki panggung acara dengan lima orang ‘hantu’ dari jalan Braga. Lumayan membuat heboh seluruh ruangan, mengingat penampilan seperti ini cukup menyenangkan sebagai sebuah hiburan layaknya pertunjukan kabaret.

Sandy dan Guz Cilik tidak luput mencuri perhatian lewat permainan drumnya, di mana masing-masing drummer bisa menampilkan kekhasan yang punya magnet tersendiri, dengan Guz Cilik yang memukau lewat teknik bermain drumnya, serta Sandy yang bisa menyuguhkan romantisme seru bagi penggemar Pas Band lewat lagu “Impresi” dan “Jengah”.

Rehat sejenak menyaksikan para drummer ini beraksi, acara dilanjutkan dengan obrolan obrolan seru seputar drum, khususnya beberapa komunitas yang melibatkan para drummer ini. Ada Sandy yang aktif bersama komunitas Indonesian Drummer, dan juga Guz Cilik yang tergabung dalam komunitas Bali Extreme Drummer. Menariknya, banyak hadir pula komunitas-komunitas drummer memenuhi venue acara. Satu hal yang menegaskan jika acara ini merupakan ajang silaturahmi para drummer ‘untuk saling unjuk gigi –memukul drum- dan saling rangkul –lewat donasi di program ini.

Menyenangkan jika melihat sebuah keriaan yang disisipi pula perihal sosial disana. Tidak hanya sekedar donasi karena lepas dari itu, drum for drummers merupakan sebuah ajang untuk saling mengapresiasi, terlebih untuk musisi senior, yang dalam hal ini kemudian mengerucut pada sosok Jimmie Manopo dan Teddy Sujaya. Dua orang musisi senior yang kiprahnya sudah tidak perlu diragukan lagi. Sebagai seorang penampil, pencipt karya, dan seorang sosok teladan, terutama bagi angkatan setelahnya. Malam itu, para drummer muda dan semua yang terlibat dalam penggalangan donasi di acara ini menaruh hormat pada om Jimmie dan om Teddy, salah satunya dengan penyerahan donasi yang berhasil terkumpul sejak bulan April lalu.

Keriaan dihadirkan dengan pembacaan para pemenang yang telah berdonasi. Lima orang beruntung mendapatkan satu set stick drum yang sudah ditanda-tangani para drummer yang pernah bermain di Ngedrum School X DCDC, empat orang lainnya mendapatkan hadiah berupa uang tunai, serta yang terakhir alias pemenang utama, berhak mendapatkan satu set drum SJC senilai 36 juta rupiah. Malam itu pemenang dihubungi melalui aplikasi video call whatsapp yang sontak membuat seisi ruangan De Majestic cukup bergemuruh, terlebih dengan gimik dan ekspresi dari si pemenang.

Tidak sampi disana, keseruan terus berlanjut lewat penampilan Dino yang pada malam itu melakukan aksi air drumming alias bermain drum tanpa alat musik drum. Sedikit mengingatkan pada apa yang pernah dibuat Rowan Atkinson alias Mr Bean, lewat pertunjukan serupa bertahun tahun silam. Tampil ekspresif dan jenaka, permainan air drumming Dino menjadi jembatan manis, sebelum akhirnya Obo, Oki, Sandy, dan Leon dengan kompak memainkan anthem dari Ngedrum School X DCDC, yang menandakan jika acara ini telah selesai. Senyum lebar dan tawa puas terpancar dari banyak orang pada malam itu. Sekali lagi, musik berhasil menyatukan banyak orang lewat hal esensial yang dibawanya, yakni... “rasa”.

BACA JUGA - Sinergi Sarat Kreasi di Perayaan Ulang Tahun Geoff Max ke 9

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner