Memaknai Transparansi Melalui

Memaknai Transparansi Melalui "Buta"

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit foto: Hazbi Faizasyah

Single “Buta” milik Amalgama berisi bermacam kejutan, di antaranya petikan gitar latin bernuansa flamenco, harmonisasi vokal yang maskulin hingga teriakan bersahutan dibalut bebunyian yang berasal dari “dunia” serta barisan lirik-lirik yang menikam lelaku manusia masa kini.

Di bagian chorus menuju reff bagian kedua, muncul perpaduan seni bermain gitar dari Andalusia, corak atau karakter musik Nusantara dengan setetes formula psikedelik rock nan kudus, diisi tepukan tangan, ditambah ritmik groovy tribal a la Pendeta Shaman Suku Maya saat melangsungkan ritual menyembah bulan di pedalaman Amerika Tengah dalam naungan Ayahuasca.

Amalgama terlahir dari kata amalgasi, yang memiliki arti perkawinan antara dua entitas atau lebih, lalu berselingkuh dengan harapan akan terciptanya unsur-unsur baru. Melalui single pertama “Nomaden”, Amalgama mengusung bentuk musik world music dan memberikan corak baru dalam industri musik Indonesia, meskipun belum mendapatkan eksposur besar. Padahal, terdapat arti dan nilai mendalam yang terdapat di dalam single tersebut, yang diharapkan mampu membawa pesan implisit yang terkandung, bahwa setiap kehidupan akan mengalami sebuah fase datang dan pergi.

Persekutuan antara lima pemuda ini terlahir di Jakarta, pada bulan September 2015 tepatnya. Kelimanya memiliki karakter tidak serupa satu dan lainnya, kadang berlainan arah, terkadang sejalan, kadang-kadang berbenturan sehingga membuat warna musik Amalgama kian beragam.

Mereka kemudian merilis single kedua yang sudah dipublikasikan secara resmi tanggal 13 Maret 2020 lalu di semua platform musik streaming digital. Karya kedua ini diberi judul "Buta" dan menjadi wadah di mana Amalgama memaknai transparansi dalam kehidupan saat ini, yang mungkin sebenarnya sudah tidak tabu lagi dirasakan oleh masyarakat luas: bahwa mereka berucap demi kepentingan sebelah pihak saja dan memenuhi kebutuhan “perut” mereka masing-masing.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner