Manner House – “Apalah Waktu di Abad 21”

Manner House – “Apalah Waktu di Abad 21”

Hal yang cukup kentara kala mendengar lagu “Apalah Waktu di Abad 21” adalah cara Manner House meramu musiknya dengan produksi rekaman yang baik. Beberapa detil aransemen yang diolah sedemikian rupa terdengar megah, lengkap dengan beberapa suara latar yang menguatkannya. Ambience yang mereka sajikan seakan sejalan dengan ranah musik art-pop, di mana lewat musik semacam ini mereka mencoba mengetengahkan musik sebagai karya seni yang diciptakan oleh eksplorasi imajinasi, lengkap dengan kekuatan emosional dalam karyanya.

Menghubungkan karya Manner House dengan situasi pandemi yang terjadi setahun belakangan ini, kemudian direspon Manner House dengan renungan dan penjelajahan akan makna hakikat kehidupan, yang bersumber dari kondisi yang serba tidak menyenangkan ini. Hal tersebut kemudian menghasilkan kontemplasi dua personil Manner House akan situasi yang terjadi.

Secara penulisan lirik banyak pilihan diksi yang meski tidak gamblang menyoroti pandemi yang terjadi, namun hal tersebut cukup bisa menggiring pendengar untuk merenung dengan situasi yang terjadi. Sampai akhirnya (merunut pada penulisan lirik lagu ini) kita sampai pada suatu titik yang membuat kita berbalik dan menyimpulkan bahwa semua kemelut yang terjadi hanya sebuah dinamika di dunia. Perkara waktu, bencana, dan semua rencana besar yang ditulisNya jadi satu teka teki tersendiri. Sedikit mengingatkan pada lagu Efek Rumah Kaca yang berjudul “Debu-Debu Beterbangan”.

Sisi visual juga mendukung esensi yang kami tangkap dari waktu "Apalah Waktu di Abad 21?". Dengan pemilihan warna monokrom dan tampilan yang monoton, kami menangkap bahwa mereka mencoba mengartikan bahwa waktu adalah abu-abu, tidak bisa dipakai untuk memaknai seluruh masa yang dijalani. Ibarat sedikit noda di baju berwarna putih, kita disuruh untuk "waras" menilai: apakah itu tetap baju berwarna putih dengan noda yang tak seberapa, atau jadi sebuah baju rusak karena tak lagi putih sempurna.

Meski pemaknaan lagu ini bisa jadi luas bahkan multi-tafsir, kami merasa "Apalah Waktu di Abad 21?" tetap bisa relevan dengan keadaan saat ini. Juga, meski lagu ini terkesan murung, tapi ada sedikit pesan positif yang bisa kita ambil dalam menyikapi pandemi: bahwa ini hanya satu waktu di abad yang panjang dan masih akan ada banyak kisah menanti di depan. Untuk seluruh alasan di atas pula lah kami menobatkan "Apalah Waktu di Abad 21?" untuk masuk dalam daftar '10 Musik Pandemi Terbaik Versi DCDC'.

BACA JUGA - Ipang Lazuardi - "Vibrasi Bumi"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner