Lima Tips Membuat Jingle Agar Gampang 'Nempel'

Lima Tips Membuat Jingle Agar Gampang 'Nempel'

Seperti intro yang punya peran memancing pendengar, jingle punya kemiripan, di mana dengan durasi pendek sebuah jingle harus mampu mengajak orang tertarik untuk mengenali suatu produk atau perusahaan secara sederhana

Jika berbicara sebuah lagu, hal pertama yang didengarkan adalah intro lagunya. Oleh karena itu, intro pada sebuah lagu terbilang penting, karena ditaruh di awal lagu, dan pada akhirnya itu akan menjadi kesan pertama seseorang mendengarkan lagu. Jika saja intro lagunya kurang enak didengar, atau secara komposisi tidak sesuai dengan “ruh” sebuah lagu, maka yang kita lakukan biasanya memijit tombol next untuh beralih ke lagu lainnya. Disitulah, mengapa intro lagu harus terdengar catchy dan jadi ‘racun’, atau punya hook yang menempel.

Sejalan dengan itu, sebuah intro kemudian memiliki kemiripan dengan yang namanya jingle. Jingle merupakan sebuah lagu pendek dengan durasi maksimum selama dua menit saja (rata-rata berdurasi di bawah itu). Mulai dari Radio, Televisi, Supermarket, dan seluruh tempat dimana aspek komersial menjadi bagian penting, jingle selalu menjadi tolak ukur penyampaian pesan yang singkat, padat, dan memikat. Sama seperti intro yang punya peran memancing pendengar agar betah berlama-lama mendengar lagu, jingle punya kemiripan, di mana dengan durasi pendek sebuah jingle harus mampu mengajak orang tertarik untuk mengenali (umumnya) suatu produk atau perusahaan secara sederhana, dengan tujuan menarik perhatian calon pembeli atau pengguna jasa.

Ada bermacam jenis jingle, bisa untuk produk, perusahaan, maupun event promosional. Untuk membuat jingle yang baik tentu saja tidak mudah. DCDC merangkum lima tips membuat jingle yang keren, mudah diingat, serta musiknya sederhana dan mengena.

1. Kuasai Vocabulary/Bahasa

Intinya jingle adalah mengarang lagu pendek. Tidak seperti mengarang lagu pop yang umumnya berdurasi 5 menit. Jingle rata-rata berdurasi maksimum 2 menit, bahkan menurut beberapa pakar, 30 detik saja sudah cukup. Nah, dalam mengarang lagu tentu saja kita harus memahami bahasa. Jadi pastikan pemahaman bahasa kita cukup, terutama terhadap pilihan bahasa yang sederhana dan ingat, "tidak pasaran". Buatlah syair cukup dengan maksimum 2 bait dan 1 kali refrain, dan mungkin bisa dengan modulasi. Selain itu perhatikan tema jingle yang akan dibuat. Sesuaikan syairnya dengan tema. Pelajari juga puisi-puisi yang memiliki rima yang baik, atau pantun-pantun yang seimbang kalimat-kalimatnya. Apabila kita membuat jingle untuk keperluan kompetisi, biasanya dari pihak penyelenggara mewajibkan beberapa kata atau kalimat untuk dibubuhkan dalam syair kita. Dengan begitu proses kita akan lebih mudah.

2. Melodi Harus Sederhana dan Mudah Diingat

Sesudah merangkai syair saatnya membuat melodi lagu. Tidak hanya syairnya saja yang mudah diingat, namun melodi lagunya juga penting dan sama levelnya dengan syair. Usahakan untuk merangkai nada-nada yang bisa pas dinyanyikan siapa-saja, baik anak-anak, remaja, hingga dewasa. Tipsnya adalah pergunakan "melodi melangkah", jadi nadanya tidak melompat-lompat seperti misalnyado ke si, sol ke sol tinggi, dan seterusnya. Dengan begitulah jingle akan bisa menjadi familiar.

3. Nyanyikan Sendiri dan Minta Pendapat Temanmu

Sesudah syair dan melodi jadi, sekarang coba nyanyikan sendiri dengan menggunakan gitar atau instrumen apapun yang kita punya. Tidak berhenti di situ saja. Kemudian cobalah menyanyikannya di hadapan teman kita. Lebih bagus lagi kepada teman yang memiliki pengalaman bermusik. Mungkin kita akan mendapatkan saran atau kritik untuk perbaikan.

4. Mulai Buat Aransemennya!

Dalam membuat aransemen ini juga ada tips khusus, yaitu musik harus bernuansa segar, tidak membuat orang mengantuk, serta tidak banyak berisi elemen-elemen musik yang rumit. Anggap saja jingle ini musik pop, yang sederhana dan gampang nyantol di kepala/perasaan, tidak seperti musik orkestra yang panjang dan sulit untuk diingat. Aransemen ini bisa dihasilkan secara langsung dengan main alat musik, atau dengan menggunakan teknologi komputer musik. Silakan pilih sesuai kemampuan kita.

5. Pilihlah Penyanyi yang Berkarakter

Sudah tentu jingle butuh penyanyi. Maka pilihlah penyanyi dengan kemampuan vokal yang baik, dan lebih bagus lagi yang memiliki karakter. Sesuaikan pula kira-kira jingle yang kita buat cocok untuk dinyanyikan perempuan atau laki-laki, anak-anak atau dewasa, dan seterusnya. Dalam proses merekam jingle, jangan lupa untuk perhatikan kualitas audionya, baik mulai dari proses input, editing, mixing, hingga mastering. Karya jingle kita akan didengarkan banyak orang, sebab itu kita harus membuatnya sesuai dengan standar kualitas yang baik, serta tidak asal-asalan.

Sumber: www.compusiciannews.com (ditulis ulang dengan beberapa penambahan dari penulis)

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner