Lima Konser Virtual Terbaik Tahun 2020 (Versi DCDC)

Lima Konser Virtual Terbaik Tahun 2020 (Versi DCDC)

Untuk mengapresiasi para pekerja seni pada era pandemi, tim redaksi DCDC merangkum lima konser virtual terbaik  tahun 2020 ini. Mereka yang tetap berjuang dan menyebarkan energi positif untuk tetap menghidupkan industri musik tanah air

Jika berbicara tentang tahun ini, mungkin semua sepakat bahwa tahun ini adalah tahun yang tak terduga. Dimulai pada 2 Maret 2020, pemerintah mengumumkan terjadinya wabah Covid-19 di Indonesia.  Pada saat itu pemerintah menghimbau agar warga berdiam di rumah, berjaga jarak dan semua pekerjaan dilakukan secara work from home’. Akibatnya pandemi global berimbas pada semua elemen pekerjaan, tak terkecuali industri hiburan yang terkena dampak paling kritis. Bukan tanpa alasan, dibatalkannya konser-konser sampai lumpuhnya omset perjualan merchandise band menjadi pukulan keras bagi para pekerja seni. 

Dalam keadaan seperti ini, pekerja seni memutar otak memikirkan bagaimana caranya agar industri ini tetap hidup. Penyebaran virus yang semakin hebat membuat para musisi mulai mencari celah, atas dasar tersebut maka terbentuklah konser secara virtual sebagai upaya mewadahi para pekerja seni, serta tim produksi untuk bisa tetap bekerja pada masa pandemi. Dimulai dari penampilan beberapa kolektif musik secara digital, lalu lengkap dengan sistem pembayaran tiket bisa menjadi obat rindu bagi musisi dan penggemar berjumpa walau secara digital.

Ditengah suasana dunia yang penuh ketidakpastian dan mencekam, justru beberapa pekerja seni malah menjadi sosok yang menginspirasi atas apa yang telah mereka lakukan. Untuk mengapresiasi para pekerja seni pada era pandemi, tim redaksi DCDC merangkum lima konser/pertunjukan terbaik yang terjadi pada tahun 2020 ini. Mereka yang tetap berjuang dan menyebarkan energi positif untuk tetap menghidupkan industri musik tanah air

Navicula – ‘A Tribute to Local Inspiration’

Wabah menyerang semua kota yang ada di Indonesia, tak terkecuali Bali. Daerah yang mayoritasnya bertumpu pada sektor pariwisata seketika lumpuh diterjang wabah. Hal ini membuat band grunge asal Bali, Navicula bergerak. Mereka menginisiasi membuat konser secara virtual, yang dilaksanakan pada 11 Juli 2020 dengan tajuk ‘A Tribute to Local Inspiration’.

Konser ‘A Tribute to Local Inspiration’ adalah persembahan Navicula untuk band-band 1990-an yang menjadi inspirasi bermusiknya. Koil, Kubik, Cherry Bombshell, Pas Band, Nugie, Plastik, Superman is Dead, LFM adalah sedikit musisi yang mempengaruhi Navicula dalam bermusik.

Setelah konser virtual ini sukses diselenggarakan, rencananya Navicula juga akan membuat perilisan dalam bentuk album fisik yang berisi kolaborasi dengan para idola dari Navicula. Menariknya, hasil penjualan album ini didedikasikan untuk proyek kolaborasi dengan pengrajin Arak Bali untuk tetap bisa memproduksi bahan baku Handsanitizer, lalu akan disalurkan kepada layanan medis dan masyarakat sekitar yang membutuhkan.

Kunto Aji – ‘Mantra Mantra Keroncong’

Setelah sukses menggelar konser tunggalnya di Istora Senayan pada 18 Desember 2019 lalu, pada tahun 2020 ini Kunto Aji kembali menggelar konser secara virtual dengan tajuk  ‘Mantra Mantra Keroncong’. Walaupun sedang dilanda wabah, Kunto Aji ingin tetap memberi suguhan hiburan kepada para pendengarnya. Dalam konsernya ini dia ingin membuktikan bahwa pada kondisi seperti ini semua individu harus saling membantu dan tetap berbagi kebahagiaan.

Setelah sukses dengan album Mantra Mantra, Pelantun lagu “Rehat” ini kembali memberi ide-ide menarik. Dalam konser virtualnya, Kunto Aji mengemas album Mantra Mantra dengan sentuhan keroncong. Selain itu, konser ini juga dikerjakan di kota masing-masing, di mana secara teknisnya aransemen musik keroncong dilakukan di Jogja, lalu tim visual dikerjakan di Bandung, dan Kunto Aji di Jakarta.

Album ini memang mempunyai pesan yang dalam, Kunto Aji ingin mengangkat tentang isu kesehatan mental yang masih tabu untuk kebanyakan orang. Dalam albumnya dia ingin membangun kesadaran untuk pendengarnya bahwa kesehatan mental bukanlah isu belaka, banyak orang yang mengalaminya namun malu dan enggan untuk bercerita karena takut dengan respon masyarakat yang masih menganggap remeh.

NTRL – ‘Konser Virtual NTRL 28 Tahun’

Terbentuk pada 1992, unit alternative rock NTRL tahun ini genap berusia 28 tahun. Berbeda dengan perayaan ulang tahun sebelumnya, tahun ini NTRL merayakan dengan mengadakan konser secara virtual karena adanya wabah pandemi Covid-19. Wabah ini tidak memadamkan semangat NTRL, justru dalam kondisi seperti ini mereka dapat memberi keceriaan bagi para pendengar setianya.

Dalam ‘Konser Virtual NTRL 28 Tahun’ mereka membawakan sejumlah lagu hitsnya. Selain itu sejumlah musisi lintas genre ikut meramaikan konser ini seperti Gusti Hendy (Drummer GIGI), Fourtwnty, Gerald Situmorang (Bassis Barasuara), Endah N Rhesa, dan Tuan 13. Menurut Bagus, mereka semua diundang untuk menghibur teman-teman yang berada dirumah, serta membuktikan bahwa semua genre bisa dipadukan tanpa menghilangkan karakter aslinya dan tetap istimewa.    

NTRL tetap membagi kebahagiaan pada hari ulang tahunnya walaupun secara virtual, mereka berupaya tetap produktif dibalik badai berkepanjangan. Sajian ‘Konser Virtual NTRL 28 Tahun’ ini menjadi konser yang tak terlupakan bagi NTRL, karena untuk kali pertama mereka merayakan di atas panggung tanpa bertemu langsung dengan para pendengarnya. Konser ini juga adalah upaya NTRL untuk tetap bisa menghidupi tim produksi walupun sedang dilanda ‘krisis hiburan’.

Mocca – ‘Mocca Secret Show’

Unit pop asal Kota Kembang, Mocca kembali mengadakan konser tahunan. Berbeda dengan konsep sebelumnya, ditengah pandemi ini mereka menggelar konser dengan nuansa hangat dan intim. Konser dengan tajuk ‘Mocca Secret Show’ digelar pada 28 Agustus 2020, dengan dihadiri oleh 300 Swinging friends yang merupakan sapaan untuk para pendengarnya. Konser ini dilakukan secara virtual namun tidak mengurangi keistimewaanya, Mocca akan memberikan penampilan istimewa yang belum pernah dan tidak akan terulang di panggung lain. Selain itu mereka mendapatkan rilisan fisik eksklusif berupa download card, dan sticker pack yang akan dikirimkan kerumah masing-masing.

Bagi Mocca ini adalah pengalaman yang sangat baru. Mereka mempersiapkan konser secara virtual dari rumah masing-masing, begitu juga dengan artwork untuk ‘Mocca Secret Show’ yang dikerjakan oleh Acul SW di rumahnya. Menariknya, konser ini dibuka dengan Sensus Mocca Friends Club, setelah beberapa tahun absen dilaksanakan.

Mereka berharap diadakannya ‘Mocca Secret Show’ adalah jembatan bagi mereka lebih dekat dengan Swinging friends, dapat berbagi cerita dan menjadi yang pertama mendapatkan kabar terbaru tentang Mocca sebelum dirilis untuk khalayak umum.

Ardhito Pramono – ‘From His Backyard Online #HappyConcert with Ardhito Pramono and Friends’

Semua musisi terkena dampak dari adanya wabah berkepanjangan ini, dimulai dari dibatalkannya konser-konser musik sampai anjloknya omset penjualan merchandise. Dampak ini dirasakan pula oleh Ardhito Pramono, dia mengatakan bahwa jadwal manggungnya berantakan sampai projek-projek berhenti ditengah jalan.

Meski demikian, Ardhito masih bersyukur karena adanya konser virtual. Walau tak bertatap langsung dengan penonton, dia merasa konser virtual adalah panggung darurat musisi. Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Ardhito Pramono, menginjak usia ke 25 tahun, dia merayakannya dengan konser virtual ‘From His Backyard’.

Dengan judul yang mirip dengan tajuk albumnya, konser virtual ‘From His Backyard Online #HappyConcert with Ardhito Pramono and Friends’ ini akan dimeriahkan oleh penampilan grup Ben & Ben dan Benjamin Kheng yang berasal dari Filipina dan Singapura.

Dalam konser virtual yang diselenggarakan pada 8 Juni 2020 ini, dia akan memainkan materi lagu dalam mini albumnya dengan tajuk ‘Craziest Thing Happened in My Backyard’ setelah terahir kalinya dimainkan di Prambanan Jazz Festival.

Ardhito berharap konser virtual ini menjadi obat rindu penggemarnya yang tidak bisa bertemu diatas panggung, dia juga berharap bisa membagi kebahagian atas ulang tahun dirinya yang menginjak usia 25 tahun. Meskipun bukan konser virtual pertama, konser ini disiapkan secara serius, Ardhito mengganggap bahwa konser virtual kali ini akan menjadi pengalaman tak terlupakan dalam hidupnya.

BACA JUGA - 10 Musik Pandemi Terbaik Versi DCDC

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner