Lebih Jauh Bicara Olah Suara Bersama Ferly ‘Jasad’

“Saya dulu mikirnya kalau semakin banyak efek gitar akan semakin bagus outputnya, ternyata ngga juga. Kalau lagi moodnya jelek ngga akan ngaruh juga mau efek sebanyak apapun.”

Bicara tentang Jasad, banyak orang menghubungkannya dengan raksasa death metal berkat sederet pencapaian yang diperoleh Jasad, baik itu di dalam negeri atau pun di kancah internasional. Jasad menjadi begitu menonjol dengan karakter musiknya. Meski mengadaptasi akar musik dari luar negeri, mereka bisa mengkombinasikan itu dengan unsur tradisi, atau setidaknya secara penciptaan citra, cukup identik dengan unsur tradisi tadi, terutama Sunda, tempat di mana mereka lahir. Namun, tidak lantas mengesampingkan musik dan hanya berfokus pada penciptaan citra, untuk urusan musik dan olah tata suara juga menjadi fokus untuk band ini, terutama bagi sang gitaris, Ferly.

Ditemui di sela-sela syuting DCDC Musikkita, Ferly menuturkan perihal olah tata suara yang dia buat bersama Jasad. Jika Man menjadi sentral dengan semua karakter unik yang dia punya, maka Ferly menempatkan dirinya sebagai yang bertanggung jawab untuk olah tata suara pada album-album Jasad. “Saya orangnya selalu ga puas. Kalau di studio cukup ribet sendiri. gimana caranya dengan materi yang sedikit, tapi rasanya rasa full album. Soundnya lebih tight, lebih mewah, ya pokoknya semua unsur metal ada di situ,” ujar Ferly menjelaskan olah suara di album baru Jasad.

Layaknya kebanyakan gitaris, Ferly juga termasuk pemuja ‘berhala’ berupa efek gitar dengan ragam karakter dan warna suaranya. “Saya dulu mikirnya kalau semakin banyak efek gitar akan semakin bagus outputnya, ternyata ngga juga. Sekarang saya sadar kalau ternyata kalau lagi moodnya jelek ngga akan ngaruh juga mau efek sebanyak apapun. Bahkan saya punya yang rak. Itu banyak banget. Sekarang saya lebih suka yang handy, yang ringan dan bisa masuk ke ransel,” ujarnya menceritakan pengalamannya dengan efek gitar.