Lama Tak Bergaung, D’Jenks Buat Video Lirik Sebuah Lagu Cinta?

Lama Tak Bergaung, D’Jenks Buat Video Lirik Sebuah Lagu Cinta?

Foto oleh Geral Dwitama.

Ya, cinta terhadap musik. "Cinta terhadap musik yang selalu membuat bersemangat setelah jatuh tersungkur, terjerembab cicilan online, bayar token listrik atau kontrak. Cuma musik yang bisa menemani dan bangkitkan semangat yang hampir padam" – D’Jenks

D’Jenks terbentuk di tahun 2003, dari sebuah komunitas militan bernama “Under’Moestopo’Ground” dan beberapa personilnya merupakan jebolan Universitas Sahid. Mereka menyatakan dengan tegas tidak ingin terpaku stereotype bahwa reggae tidak melulu Bob Marley dan wajib hukumnya ‘merah kuning hijau’. Reggae sebagai entitas budaya dalam lingkup seni musik itu sendiri, justru lebih luas daripada itu. Musik reggae yang diusung D’Jenks dengan personil saat ini Mr. Rumput (vokal), Rama Adhitya (gitar), Bayu Satria (kibor), Christo Putra (drum) dan Ario Nugroho (gitar) didominasi penggunaan distorsi gitar sehingga suara mentah condong kentara mengalun. Bentuk sikap perlawanan terhadap otoritas, tatanan social, dalam nafas punk rock dipadu-padankan dengan unsur reggae kental pengaruh berat Toots and The Maytals, Operation Ivy, The Dead 60’s yang modernist hingga band fenomenal besutan mendiang Joe Strummer – The Clash hadir di antara D'Jenks.

Mundur sejenak beberapa tahun ke belakang, tahun 2010. Kala itu, D’Jenks ikut ambil bagian dalam sebuah kompilasi Return of The Rootbois vol. 1, sebuah kompilasi ‘kebangkitan’ kembali band ska dan reggae tanah air yang dirilis oleh Revival Records. Selang setahun kemudian, lagu “Prison Blues” masuk dalam sebuah kompilasi Life Is Beautiful yang digagas oleh Komunitas Musik Institut Kesenian Jakarta lewat Maximum Soul Records sebagai jalur distribusi masal. Nama D’Jenks dan aura reggae yang bengal dalam “Prison Blues” terpilih mengisi musik skor film karya Nia Dinata, “Arisan 2”.

Tidak larut dan berhenti sampai di situ, eksistensi D’Jenks dalam memajukan musik mandiri tanah air melahirkan album penuh pertama mereka yang dibesut oleh Paviliun Records dalam hal produksi dan pihak Demajors selaku jalur distribusi. Rilisan D’Jenks dalam bentuk digital dapat dinikmati melalui layanan pelantar digital berbayar macam iTunes dan Spotify. Di tahun 2013 juga, nomor utama pada album penuh perdana mereka berjudul Reggae On The Stereo kembali masuk dalam sebuah kompilasi ska dan reggae vol. 30 milik blog asal Spanyol – Skanimat.wordpress.com.

Tahun-tahun produktif D’Jenks dilakukan dengan bekerja sama dengan rumah produksi flamboyan, Sinema Pinggiran untuk merilis klip musik "Jalan Panjang yang Berliku" tahun 2014. Dilanjutkan single "Kala Musik Bergema Jilid. 1" pada tahun 2015, dlepas oleh Offbeat Records untuk ikut berkontribusi dalam kompilasi gotong-royong Indonesia Reggae Sounds, terdiri dari seluruh band reggae yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Independesi D’Jenks semakin terasah, hingga akhirnya mendirikan Soundclash Records dan merilis cipta karya bertajuk Soundclash Vol.1; sebuah album three way split dari grup musik yang memiliki cakupan akar rumput kuat musik Jamaika di Bumi Pertiwi, The Skabanton dari ‘Kota Pahlawan’, dan James Steady dari pesisir utara penghasil boga bahari, kota Cirebon.

[pagebreak]

Hingga lama tak terdengar gaung D’Jenks, sebuah kabar baik muncul dalam pesan surel kepada saya akhir Februari 2019 lalu via manajernya Puti, diambil dari album kompilasi Soundclash Vol.1 tiga tahun silam – D’Jenks menggaet sineas muda, Rocky Ferico untuk mengolah dengan baik lagu "You Make Me Get Fall" dalam bentuk video lirik. Rocky yang juga sempat digandeng grup anthemic indie rock – Lightcraft, di mana ia memang piawai merepresentasikan video lagu tersebut dengan gemilang. Sesuai dengan muatan pesan dan sarat makna tersirat dari kolase atau potongan gambar-gambar yang raw.

Tentu saja, saya pribadi rindu dengan suara khas, serak basah dan berat milik Mr. Rumput seorang. Meski saya sendiri bukan tipikal ‘pemadat’ kelas wahid jalur reggaetwo toneska atau rocksteady sekalipun. Kerinduan saya terobati dengan paripurna lewat lirik video ini yang di mana, proses pembuatan lagunya saat itu relatif cepat. Ketika membuat lagu ini, D'Jenks sedang diburu deadline proses perampungan album Soundclash Vol.1, lalu penyakit kambuhan para seniman – buntu ide pun dialami personil D’Jenks. Hingga akhirnya dalam suatu momen saat berada di studio, Geboy (gitar) muncul dengan sebuah riff gitar lalu memantik Mr. Rumput yang segera bergegas bersembunyi di balik toilet untuk mencari “sisanya”.

Sebuah lagu cinta? Betul. Tapi cinta terhadap musik, yang selalu membuat bersemangat setelah jatuh tersungkur, terjerembab cicilan online, bayar token listrik atau kontrakan. Cuma musik yang bisa menemani dan bangkitkan semangat yang hampir padam. Lagu ini didedikasikan untuk orang orang yang terus berjuang demi musik!

Mengingat sedang ramai di segala lini media dan mulut ke mulut perbincangan perihal RUU Musik. Lagu atau video lirik ini perwujudan lagu cinta. Betul sekali, manusia memang wajib mencinta sesama. Begitu juga hal nya sebuah cinta terhadap musik. Menyemangati hidup, membirukan hati, menadakan segala hal menjadi lebih berwarna dan berarti. Dikutip dari rilis pers kepada saya, “Cinta terhadap musik yang selalu membuat bersemangat setelah jatuh tersungkur, terjerembab cicilan online, bayar token listrik atau kontrak. Cuma musik yang bisa menemani dan bangkitkan semangat yang hampir padam.”

BACA JUGA - FOGFEST, Hernandes Saranela dan Black Metal Nusantara (Bagian Dua)

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner