Laki-Laki Minggir! Saatnya Perempuan Tampil!

Laki-Laki Minggir! Saatnya Perempuan Tampil!

Peran perempuan dalam dunia musik tanah air tidak bisa dihilangkan begitu saja, mengingat negeri ini pernah melahirkan Dara Puspita. Sebuah band dengan personil perempuan, yang memainkan musik rock n roll, bahkan saat musik tersebut dilarang pada era presiden Soekarno. Band ini punya nyali bukan hanya karena mereka perempuan yang bermusik saja, tapi juga pilihan musiknya yang ‘melawan’ aturan sang presiden yang tidak suka dengan musik ‘ngak ngik ngok’ kala itu.

Satu, dua, tiga dekade setelah Dara Puspita lahir untungnya negeri ini masih sanggup melahirkan musisi-musisi perempuan yang cukup ‘menggigit’, seperti halnya band C.U.T.S, dengan dua orang vokalisnya, Ykha & Ita, yang sanggup berteriak dan bernyanyi dengan limpahan energi yang memikat. Atau ada juga band Bananach, Heals dengan bassisnya, Octavia Variana, Lose It All dengan vokalis perempuannya, Phopi Ratna Agustina, sampai yang terbaru mungkin lahir dari trio Daramuda Projek. Grup yang terdiri dari Rara Sekar, Danilla Riyadi, dan Sandrayati Fay ini menjadi antitesis dari kebanyakan grup perempuan lainnya, dan menjadi gambaran sesuai dari analogi ‘anti idol’, dengan pernyataan mereka yang berbunyi “bukan idola remaja”.

Daramuda menjadi layak disimak, bukan hanya karena grup ini berisikan personil perempuan dengan paras cantik saja, tapi cara mereka mencitrakan dirinya yang penuh senda gurau tersebut jadi suguhan berbeda, ketika band atau grup lainnya mati-matian ingin dipuja dengan segala cara lewat citra, gimmick dan wacana yang tidak jarang banal, sampai presentasi yang seolah menggambarkan jika mereka adalah pahlawan musik Indonesia yang harus digemari. Tidak dengan Daramuda. Mereka hanya ingin bercanda dengan nada, yang sialnya sekeras apapun mereka meminta untuk tidak dipuja, namun nyatanya itu menjadi sia-sia, karena siapa yang bisa menolak pesona dari ketiga nya?

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner