Laki-Laki Minggir! Saatnya Perempuan Tampil!

Laki-Laki Minggir! Saatnya Perempuan Tampil!

Peran perempuan dalam dunia musik tanah air tidak bisa dihilangkan begitu saja, mengingat negeri ini pernah melahirkan grup musik perempuan seperti Dara Puspita sampai Daramuda, yang patut untuk disimak.

Pernah dengar lirik lagu seperti ini? “....kembalilah wahai sayangku, aku tak kan pernah bisa hidup tanpamu”. Lirik lagu penuh ratapan tersebut sayangnya keluar dari band dengan personil laki-laki, yang konon katanya adalah makhluk yang menuhankan maskulinitas sebagai syarat mutlak, dan super gengsi mengakui kerapuhannya. Hal ini lalu ‘dipanaskan’ oleh band Coklat yang seakan ‘mengejek’ kerapuhan lirik-lirik lagu melankolis tersebut, ketika band ini melejit dengan lagu “Karma” (album Rasa Baru). Lagu tersebut seakan menjadi kebalikan dari penggalan lirik lagu di atas tadi. Kikan (yang saat itu masih menjadi vokalis Coklat) begitu ‘gagah’ saat melantunkan penggalan lirik “....ku ingin kau rasakan pahitnya terbuang sia-sia”. Alih-alih meratapi perasaan sedih karena patah hati, Kikan lebih memilih ‘menyumpahi’ sang mantan kekasih agar mendapat karma.

Penggalan lirik lagu di awal paragraf tadi seakan menjadi ironi tersendiri, ketika mengambil sudut pandang laki-laki yang katanya superior tersebut, namun dipatahkan dengan suguhan lirik bergaya ‘hopeless romantic’, yang memohon dan meratap agar kekasihnya kembali. Seakan mengamini ‘ejekan’ Kikan saat masih bersama Coklat, kota Bandung era tahun 2000 awal pernah melahirkan band yang semua personilnya perempuan bernama Boys Are Toys. Band ini memainkan analogi laki-laki sebagai mainan dengan punchline menarik sekaligus jenaka. Hal itu seakan menjadi sebuah pernyataan yang bisa dibilang kuat, dimana perempuan ditempatkan sebagai subjek, dan laki-laki sebagai objek.

Selain itu, ada juga band She dengan musik yang terbilang lebih ‘manis’ dibanding Boys Are Toys tadi, yang bahkan punya lagu dengan lirik ‘nonjok’ tentang cara perempuan menyikapi laki-laki berkualitas jeblok. Meskipun diolah dengan gaya bahasa yang (maaf) cheesy, tapi pesannya jelas dan straight to the point lewat penggalan lirik “...no no no tunggu dulu, cinta jangan buru-buru, karena kurasa terlalu cepat, kutakut semua palsu”. Lirik tersebut menggambarkan jika perempuan tidak bisa seenaknya diajak kenalan, terus langsung ditodong jadian dan pacaran.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner