Lagu Religi Buat Siapa?

Lagu Religi Buat Siapa?

Kredit foto: freepik.com

Saat menjelang hari-hari besar keagamaan, misalnya Ramadan atau Natal, kita sering mendengar istilah lagu religi. Istilah yang kerap dilontarkan oleh band atau musisi yang merilis karya, baik single maupun album yang memanfaatkan momentum. Entah siapa yang memulai istilah tersebut atau sejak kapan istilah tersebut menjadi populer di industri musik Indonesia.

Lagu religi biasanya membahas tema lirik yang berhubungan dengan keyakinan berdasarkan agamanya, memuja-muji kebesaran Tuhan, mengajak orang untuk berbuat baik sesuai perintah Tuhan, bahkan membahas siksa neraka. Indonesia yang katanya mempunyai dominasi masyarakat yang religius tentu merupakan pasar potensial bagi penjualan produk yang memasang label religi atau agama. Apalagi dominasi, campur tangan dan intervensi negara terhadap tata kelola tentang bagaimana seharusnya seorang warga negara harus beragama dan wajib bertuhan, di sini merupakan hal yang lumrah dan bisa diterima oleh kebanyakan orang.

Tren lagu religi bukan hal baru dalam sejarah industri musik di Indonesia. Beberapa nama besar musisi berbagai aliran yang memulai karir dan besar di awal tahun '70an, seperti Rhoma Irama, Bimbo dan Koes Plus pernah hadir mewarnai tren lagu religi dengan berbagai jenis aransemen. Bimbo hadir dengan gabungan musik pop dan sentuhan irama qasidah. Sedangkan si raja dangdut Rhoma Irama tetap dengan idealismenya, dengan konsep nada dan dakwah selalu menyisipkan pesan religius dalam setiap lagu dangdutnya walaupun tidak semua albumnya secara khusus diberi label album religi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner