LA FIESTA AMOR: Bersuka Ria Bersama Kartel Bernama El Karmoya

LA FIESTA AMOR: Bersuka Ria Bersama Kartel Bernama El Karmoya

Usai screening dan ngobrol-ngobrol santai berbalut humor, El Karmoya langsung tampil di atas panggung. Area depan panggung langsung dipenuhi anak-anak muda yang sedari tadi sudah tidak sabar bergoyang, mempraktekan pelatihan salsa sejak sore hari. Mereka membawakan intro buatan El Karmoya berjudul “Latin Quatro” sebagai pembuka penampilan mereka. Selanjutnya, El Karmoya membawakan lagu yang sudah populer, “Quizás, Quizás, Quizás”, yang langsung disambut hangat oleh penonton yang memadati tempat itu. Selanjutnya, El Karmoya mengundang Hana (Garhana) untuk berkolaborasi membawakan lagu “La Vie en Rose”. Kali ini, El Karmoya tidak tampil full, hanya lima orang, melatari suara Hana yang lembut. Tidak seperti sebelumnya yang sangat “hura-hura”, kali ini penonton dibawa ke suasana santai dan nyaman.


El Karmoya (atas) dan kolaborasi dengan Hana dari Garhana (bawah)

Kericuhan kembali dilanjutkan di lagu ke empat, ketika El Karmoya berkolaborasi dengan Ampli dan membawakan satu lagu dari Gypsy Kings, “Volare”, lagu asal Italia. Masih berkolaborasi dengan Ampli, El Karmoya kemudian mengundang Santiago untuk menyanyikan lagu selanjutnya, “Bésame Mucho”. Semua yang tampil di panggung terlihat sangat asyik dengan instrumen yang mereka pegang, dan energi itu sampai pada penonton yang bergoyang tanpa henti. Untuk lagu ke-enam, mereka membawakan lagu dari Santana, “Corazón Espinado”, masih bersama Ampli.


El Karmoya kolaborasi dengan Santiago dan Ampli

Di lagu ke-tujuh lah “Carbere Amor” dibawakan. Mereka mengajak Wanggi Hoed dan Mojan untuk naik ke atas panggung. Wanggi Hoed adalah seorang seniman pantomim yang turut menari-nari ketika lagu ini dibawakan. Mojan, sebagai pemeran Carbere juga turut menari bersama Wanggi Hoed. Ini menjadi salah satu lagu yang paling dikenal dari El Karmoya sejak awal kali mereka memperkenalkan musiknya. Awalnya, lagu ini hanya mereka bawakan dari panggung ke panggung, sebelum dirilis dalam format video. Ternyata, musik mereka di lagu ini mudah untuk diingat, dan El Karmoya sempat curi-curi dengar beberapa kali ketika kawan mereka diam-diam bersenandung lagu "Carbere Amor". Itu juga yang terjadi di sini, mereka turut bernyanyi bersama El Karmoya.


El Karmoya, Mojan sebagai Carbere dan Wanggi Hoed

Kami kira ini akan jadi lagu terakhir. Ternyata, kami salah karena tiba-tiba panggung dibajak oleh seorang Señorita senior, yang ingin turut bernyanyi. Alhasil, lagu “Quizás, Quizás, Quizás” kembali dibawakan.


El Karmoya dan Ampli

Akhirnya, mereka menutup penampilan dengan lagu dari El Karmoya, “Luca Loco”. Total ada sembilan buah lagu yang mereka bawakan, dan hal itu berdampak pada penampilan Amerika Latin yang sejak awal mereka pertontonkan benar-benar terlihat “panas”. Bukan karena eksotis, tapi karena mereka bermandikan keringat. Ditambah lagi lokasi panggung yang berada dalam garasi dan diisi manusia yang cukup banyak, juga dengan pembawaan panggung yang enerjik, wajarlah mereka terlihat seperti baru selesai lari maraton di bawah terik matahari jam dua siang.


El Karmoya

Acara “La Fiesta Amor” ini selesai sekitar pukul setengah sebelas malam. Syukurnya, seluruh acara berjalan dengan lancar dan menyenangkan untuk semua yang datang. Lebihnya lagi, mereka mampu menyajikan acara yang bisa dibilang memorable. Tidak melulu terjebak dengan format pesta perilisan yang begitu-begitu saja, mereka mampu keluar dari template yang banyak diaplikasikan di acara-acara kebanyakan.

View Comments (1)

Comments (1)

  • obitr
    obitr
    11 Oct 2018
    Mantap sekali DCDC!!
You must be logged in to comment.
Load More

spinner