Kilas Balik Perjalanan Bottlesmoker di Kuala Lumpur

Kilas Balik Perjalanan Bottlesmoker di Kuala Lumpur

Sumber foto : Dok.Pribadi DCDC, hasil karya foto dari Habsi Mahardicha

Setelah kota Bangkok yang terpilih menjadi kota pertama, duo ini meneruskannya ke kota Kuala Lumpur, Malaysia, dalam menjalani serangkaian kegiatan untuk merespon bunyi benda-benda yang ada lima kota di Asia Tenggara. 

Kembali ke tahun 2015 lalu, saat Bottlesmoker menjalani serangkaian tur di Asia Tenggara lewat DCDC Dreamworld kali pertama, dengan sebuah proyek bernama Drawing Cities Decoding Chords, dimana melalui proyek itu Angkuy dan Nobie (dua orang dibalik nama Bottlesmoker) menjalani serangkaian kegiatan untuk merespon bunyi benda-benda yang ada lima kota di Asia Tenggara, dari mulai Bangkok, Kuala Lumpur, Ho Chi Minh, serta Singapura.

Setelah kota Bangkok yang terpilih menjadi kota pertama, duo ini meneruskannya ke kota Kuala Lumpur, Malaysia. Disana mereka mengunjungi sebuah kawasan bernama Bird Park. Sebuah kawasan hijau di sudut kota Kuala Lumpur, yang memang sengaja dipilih Bottlesmoker untuk eksperimen musikalnya, terutama untuk kebutuhan artificial sound, sebagai kebutuhan untuk memberi nuansa atau mood lagu yang akan mereka buat.

Setelahnya, mereka mix dengan material dari objek lainnya, dari mulai tangga sampai daun-daun di sekitaran Orchid, tidak jauh dari Bird Park tadi, yang tidak luput dari ‘keisengan’ mereka dalam merespon bunyi benda-benda disana. Satu hal menarik yang bisa menguatkan ‘misi’ mereka meramu bentuk suara yang unik, cukup terbantu dengan bentuk tangga disana yang (menurut istilah Nobie) bergelombang, dimana hal itu menurut Nobie bisa memberi aksen menarik ketika dipukul, hingga membentuk sebuah ketukan/ritmis lagu. Hal ini berguna untuk dijadikan fondasi dari lagu yang akan mereka buat.

Jika Nobie menyoroti bentuk tangga yang bergelombang tadi, maka Angkuy punya cerita menarik saat dia bereksplorasi dengan dedaunan yang ada disana, hingga menghasilkan pad dari suara daun yang dia gesek, kemudian direkam, dan menghasilkan aksen menarik saat duo ini kembali bereksperimen dengan teknik reverse dari suara daun yang mereka rekam. Hasil akhirnya suara itu mereka jadikan pattern di awal lagu, sampai kemudian diteruskan dengan penambahan melodi dan ritmis dari benda-benda tadi, lewat tiga unsur yang harus ada dalam setiap komposisi yang mereka buat, yakni Low, Middle, dan High.

Untuk menangkap suara-suara dari benda yang ada di kota tersebut, Bottlesmoker menggunakan alat yang masih sama seperti halnya saat mereka merekam suara di kota Bangkok, dari mulai recorder, microphone, condenser, dynamic, yang diletakan ke stetoskop, agar detil suara bisa terekam dengan baik. Output dari itu mereka rilis dengan nama audio series dalam bentuk empat buah lagu dengan judul yang sama seperti kota yang mereka singgahi, dari mulai “Bangkok”, “Kuala Lumpur”, “Ho Chi Minh”, dan “Singapura”. Simak lagu berjudul "Kuala Lumpur" melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Menyimak Bottlesmoker Menerjemahkan 'Suara' Kota Bangkok

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner