Ketika Lagu Air Mata Api Diterjemahkan Lewat Ragam Warna Musik

Ketika Lagu Air Mata Api Diterjemahkan Lewat Ragam Warna Musik

Sumber foto : https://i.pinimg.com

Apa yang terlintas ketika membaca judul Air Mata Api? Lagu ini menarik bahkan ketika kita belum mendengarkan lagunya sekalipun.

Dengan judul yang mampu terbaca catchy, lewat paradoks air mata dan api ini, jadi seperti sebuah kontradiksi getir dan kemarahan. Apalagi ketika lirik lagu ini menguatkannya lewat penggalan kalimat “orang-orang sisa”, yang seakan menjadi suara dari orang minoritas yang tertindas. Sehingga tidak sedikit orang yang mengartikan jika lagu ini adalah sebuah lagu perlawanan. Lagu yang dipopulerkan Iwan Fals ini, punya amunisi cukup kuat untuk menjadi lagu yang menembus batasan zaman. Dengan pembawaan bang Iwan dan semua kharisma yang dia punya, lagu ini melengkapi citranya sebagai musisi pemberontak di zamannya.

Semangat itu pula lah yang membuat band Burgerkill, yang belum lama menggelar konser Killchestra pada bulan April lalu ini, tertarik mendaur ulang lagu “Air Mata Api” tersebut. Dengan warna musik yang Burgerkill punya, lagu ini menjadi berbeda, dan Burgerkill membawanya di tingkatan paling pol, serta melipat gandakannya dengan tempo yang ngebut, hasil olahan mereka bersama drumer barunya, Putera. Namun rupanya Burgerkill tidak menjadi satu-satunya band yang tertarik membawakan lagu ini. Setidaknya ada dua band selain Burgerkill yang juga membawakan lagu ini, mereka adalah Superman Is Dead dan band Konspirasi.

Ketiga band ini seakan terhubung dengan apa yang bang Iwan sampaikan dalam lagu tersebut. Ketajaman lirik yang bang Iwan punya menjadi senjata tersendiri baginya, hingga akhirnya lagu tersebut melekat dalam tiap personil ketiga band tersebut. Adanya koneksi semacam ini membuat ketiganya berinisiatif membawakan ulang lagu itu dengan warna musiknya masing-masing, dari mulai punk, grunge, hingga metal. Jika Superman Is Dead mengaplikasikan lagu ini dalam bentuk musik punk yang straight to the point, maka Konspirasi membawakannya dengan riff gitar catchy nan heavy khas musik grunge. Tidak cukup sampai disitu, Burgerkill meneruskan estafet lagu tersebut  dengan rentetan pola ketukan drum yang dimainkan Putera dengan membabi buta, mengimbangi rapatnya permainan Eben, Agung, dan Ramdhan. Sampai akhirnya Vicky menjadi eksekutor terakhir, yang memuntahkan lirik lagu tersebut dengan vokal yang begitu bertenaga.

jika Superman Is Dead dan Konspirasi hanya membawakan lagu “Air Mata Api” dalam penampilan live nya saja, maka Burgerkill membawanya ke dalam kantong album terbaru mereka yang berjudul Adamantine. Sebuah album berisikan pernyataan sikap Burgerkill, yang jika dianalogikan dengan sebuah benda, maka benda itu akan sulit dihancurkan, dan mereka ingin menunjukan kekuatan formasi barunya lewat album itu . Lagu “Air Mata Api” sendiri dinilai sejalan dengan semangat yang diusung Burgerkill di album terbarunya ini, dan juga sebagai bentuk penghormatan kepada Iwan Fals, karena diakui atau tidak, karya-karya bang Iwan nyatanya punya pengaruh cukup penting bagi musikalitas Burgerkill, baik itu secara estetika karya ataupun secara semangat bermusiknya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner