Kemegahan Konser Sirkus Barock yang Menjadi Penanda Peristiwa Budaya

Kemegahan Konser Sirkus Barock yang Menjadi Penanda Peristiwa Budaya

Sumber foto: Rafli F

Sejatinya Bandung memang menaruh hati lebih bagi seorang Sawung Jabo khususnya, para pengunjung dan penggemarnya pun tak lain hadir untuk turut serta menjadi bagian dari "peristiwa budaya"

Sabtu malam menjadi puncak gelaran pertunjukan musik yang disajikan rombongan Sirkus Barock yang dimulai pada pukul 20.00 WIB di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat, Bandung. Meski Bandung diguyur hujan deras sejak siang menuju sore hari tidak menyurutkan para penggemar musisi legendaris ini untuk terus menerus kian berdatangan, bahkan diketahui seluruh penjualan tiket pun terjual habis.

Dikutip dari salah satu penampil menjelang puncak acara, Sri Krishna Encik yang mengatakan "Bandung memang artistik", sepertinya memang begitu, dipilih Sawung Jabo dan rombongannya Sirkus Barock untuk kembali menjejakan kakinya setelah 10 tahun lalu. Kehadiran para pengunjung dan penggemarnya pun tak lain untuk turut serta menjadi bagian dari "peristiwa budaya" layaknya yang disampaikan Ayushi seraya menyambut para pengunjung dengan berbagai aktivasi dan lelang collectable item merchandise Sirkus Barock sebelum menuju puncak acara.

Setelah raingkaian acara di pelataran Taman Budaya Jawa Barat yang menampilkan kawanan musisi yang diiringi oleh Budi Cilok, Sri Krishna Encik dan Sarah Saputri menampilkan kehangatan lewat lagu-lagunya. Puncak acara dimulai di Teater Tertutup ditandai dengan pengibaran bendera merah putih serta perlakuan adat dan pengantar oleh Iwan Abdulrachman (Abah Iwan) sebagai tokoh yang menyambut penampilan Sawung Jabo dan Sirkus Barock di Bandung.

Bandung dipilih sebagai kota pertama yang terjadwal sebelum kota Bogor. Sejatinya Bandung memang menaruh hati lebih bagi seorang Jabo khususnya, layaknya ia pertama kali menjejakan kakinya di Hutan Jayagiri seperti yang di sampaikan Abah Iwan sebagai seorang mentornya di wanadri, Jabo memulai petualangannya yang hinga kini mengiringi jiwa dan perjalanannya dalam berkesenian. Konsep panggung dengan latar yang syarat tradisi dibalut dekorasi helaian kain merah putih serta dihiasi gunungan wayang seakan menunjukan nilai budaya dan kekhasan nusantara dalam setiap pertujukan musiknya.

Nyanyian, sorak sorai serta tepuk tangan dari para penonton tak hentinya mengiringi Jabo dan Sirkus Barock di setiap penampilannya. Meski usia yang sudah menginjak lebih dari kepala 7, namun Jabo masih bisa mengimbangi rombongan Sirkus Barock dengan staminanya yang menampilkan lebih dari 20 lagu dari seluruh bagian katalog karya musiknya. Sajian berkualitas musiknya tak ayal memukau para penonton dengan nuansa musik kontemporer dan berbagai bunyi-bunyian etnik hingga eksperimental yang begitu epik menjadi sajian utama musik Jabo dan Sirkus Barock.

Penampilannya kali ini Sawung Jabo Dan Sirkus Barock ditemani oleh beberapa musisi sebagai kolaborator, bersama Baruna dalam lagu "Anak Angin", lalu bersama maestro harmonica asal Bandung Hari Pochang dalam lagu "Mengejar Bayang", serta bersama Budi cilok yang didukung oleh pemain perkusi asal Australia Ron Reeves dalam lagu "Bukan Debu Jalanan". Seluruh aksi dari para penampil benar-benar menunjukan kualitas musik yang jempolan selama lebih dari 2 jam pertujukan.

BACA JUGA - “Tur Multi Semesta”: Gelaran Pembuktian Amarah .Feast

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner