Istilah ‘Maxi-Single’ Kini Antara Hidup & Mati Dalam Bisnis Musik Dunia

Istilah ‘Maxi-Single’ Kini Antara Hidup & Mati Dalam Bisnis Musik Dunia

Sumber foto: https://dandingeroz.deviantart.com/art/Passion-for-Music-479346672

Apa itu ‘maxi-single’? Mengapa musisi luar dan toko musik sering menyebut istilah ini? (Bagian ketiga – tamat)

ERA “DIGITAL MAXI-SINGLES” (2005-2010’s)

Kisah di atas, adalah kronologi singkat sejak tiga dekade silam. Menjelang dwidarsa era 2000-an, ternyata istilah maxi-single belum mati. Hari ini, istilah ‘digital maxi-singles’ disematkan untuk sebuah serial digital download. Umumnya, serial ini berisi lagu-lagu dari musisi dan album-album yang berbeda. Sederhananya, format rilisan ini sepintas mirip album kompilasi. Hanya saja, digital maxi-singles memungkinkan kita untuk memesan kompilasi berisi lagu-lagu dari band-band yang berbeda zaman, genre, bahkan lintas negara sekaligus. Belum lagi, album kompilasi umumnya hanya merilis produk audio berformat MP3, WMA, atau FLAC (jika digital).

Sedangkan pada digital maxi-singles, produk yang dijual bisa berupa kompilasi vidio klip, konser, dan sesi rekaman sekaligus dari banyak varian musisi dan lagu. Itulah pembeda utamanya – sekaligus jadi alasan, kenapa istilah ini masih punya tempat kala musik se-modern ini. Dalam istilah perfilman, format sejenis ini dikenal dengan nama omnibus (kompilasi film-film pendek dari beberapa rumah produksi, ke dalam satu rilisan DVD atau Blu-Ray).

Bahkan di luar negeri sana, apabila suatu rilisan singel sudah dibuatkan maxi-single tunggal (gaya konvensional), lalu dibuatkan lagi digital maxi-single bersama produk lain – dan sekalipun bila versi datanya sama persis, tetap saja akan masuk ke charts yang berbeda.

Fenomena ini sering kita temukan saat kita browsing singel-singel favorit via aplikasi Spotify atau Path. Jika ada yang bertanya, kenapa sih, lagu “Heal the World”-nya Michael Jackson sampai muncul banyak sekali pilihan, dan semuanya berbeda-beda sampul? Mengapa tidak satu file saja? Toh artisnya satu orang/tim, plus sudah verified pula sebagai akun resmi. Nah, kenapa bisa terjadi demikian, paparan di awal paragraf adalah jawabannya.

Malahan, bahasa ‘merilis singel’ dalam kaca mata pasar musik global, sejak 2003 sudah punya arti berbeda. Bisa jadi, saat kita merilis ‘single’ dalam skala internasional, salah satu pihak dari negara lain mengira kita merilis tiga sampai lima tracks – sedangkan kita sejauh ini pahamnya single itu, ya satu lagu saja. Unik, bukan?

BACA JUGA - Ternyata Istilah 'Maxi-Single', Masih Ramai Digunakan Dalam Kamus Anak Band – Tahukah Kita Artinya?

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner