Irama Pantai Selatan Mengharu Biru dalam Pancaran Rona

Irama Pantai Selatan Mengharu Biru dalam Pancaran Rona "Matahari Selatan"

Bersua tak disengaja. Mula-mula di penghujung tahun 2017, Sigit Ezra dan Arief Fauzan berjumpa. Sebuah temu pandang tak terduga setelah dua tahun berselang tak saling kontak. Kemudian, ide pun mengalir dari perjumpaan kala itu, keduanya memutuskan membentuk duo dinamai Irama Pantai Selatan dan instrumen ukulele sebagai kunci musikalisasinya. Proses membaur cipta karya tidak jua menjadi penghambat dikarenakan sempat tergabung dalam sebuah band di masa lalu. Tidak butuh waktu lama agar chemistry keduanya lekas terjalin. Penamaan duo ini pun terbilang spontan, alasannya karena nama Irama Pantai Selatan terkesan kental dengan unsur Indonesia dan menegaskan identitas bermusik mereka.

Dalam perjalanan singkatnya, "Matahari Selatan" menjadi single kedua dari duo yang dengan bangga menyebut diri dengan sebutan "Maritim Folk". Meski secara terang-terang tidak mengikuti satu patron jenis aliran musik saja sebagai sumber inspirasi musikalnya. Musik Irama Pantai Selatan seakan-akan membawa keteduhan ketika duduk menikmati matahari di bibir pantai. Sepoi angin, pohon kelapa, senandung bersantai ditemani ukulele sebagai pelengkap sambil menikmati kekayaan alam. Hal itulah yang mendasari keinginan mereka menjadi sungguh kuat untuk membawa imaji khalayak pendengar ketika naik pentas melalui harmonisasi vocal dari Arief dan Sigit diiringi permainan ukulele yang mendayu sebagai andalan.

Ada satu hal lagi yang menarik dari mereka. Sejak Irama Pantai Selatan terbentuk, mereka berkomitmen untuk terus menciptakan lagu-lagu berbahasa Indonesia dan memainkan musik populer Indonesia di masa lampau seperti Adikarso, Soejoso Karsono, Bing Slamet, Orkes Teruna Ria, Orkes Tropicana, Osslan Hussein, dan lain-lain dalam setiap kesempatan pentas. Semua ini dilandaskan karena kekaguman mereka terhadap musik Indonesia dan hasrat mereka untuk terus melestarikan peninggalan musik populer Indonesia di masa lalu.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner