Inilah Band Mancanegara Yang Menggunakan Bahasa Indonesia Dalam Karyannya

Inilah Band Mancanegara Yang Menggunakan Bahasa Indonesia Dalam Karyannya

Sumber foto : screenshoot video klip "Gila" Beach House

Tepatnya ada tiga band mancanegara yang pakai unsur Indonesia dalam lagunya, dan dua diantaranya telah berada dikelas musik dunia.

Keberadaan musisi mancanegara, sedari dulu hingga sampai saat ini telah menjadi tolak ukur penting bagi karya musisi Indonesia. Baik dari segi musikalitas, hingga penggunaan bahasa dunia (inggris) masih kerap digunakan oleh beberapa grup musik lokal untuk mudah dicerna secara mendunia. Tapi, siklusnya tak melulu demikian, melainkan sebaliknya dalam artian musisi luar negeri takjub dengan bahasa Indoensia, hingga tak sedikit dari mereka menyisipkannya dalam beberapa lagunya.

Fransoa salah satunya. Band ini sempat menjadi buah bibir beberapa waktu lalu. Bagaimana tidak, mereka adalah sekolompok musik rock asal Perancis yang menyisipkan sisi Indonesia yang kuat dalam karyanya berjudul “Aku Lapar”. Sesuai dengan judul yang digunakan, para personil dalam video klipnya memenuhi seluruh aksen cemilan (ciki-cikian, kerupuk dan sebagainya) di tubuhnya. Tak cuma itu saja, 34 jenis makanan disebutkan oleh vokalisnya sebagai bentuk lirik lagu ini : mulai dari Bakso, Karedok, Nasi Goreng, Mie Goreng dan lainnya. Selain lagu ini, beberapa lagu lain yang kental dengan unsur Indoneisanya pun dikaryakan oleh mereka. Tapi, bukan cuma Fransoa yang melakukan hal ini, Coldplay dan Beach House pun melakukan hal serupa.

Berbeda dengan Fransoa, dua band mancanegara yang telah mendunia ini hanya menggunakan satu kata sebagai judul lagu karyanya, tidak dengan penggunaan bahasa dalam lirik seperti Fransoa. Contohnya saja Coldplay. Band yang kiprahnya telah cukup diakui oleh dunia asal London beraliran rock alternatif itu, pernah menggunakan salah satu kata bahasa Indonesia di salah satu lagu dalam album A Rush of Blood to the Head berjudul “Politik”. Namun, untuk penggunaan bahasa Indonesia yang berarti pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat itu, masih belum diketahui alasan Coldplay menggunakannya. Tapi, melalui berbagai pranala, ‘Politik’ juga merupakan salah satu kata dari bahasa Swedia yang berarti polis ; sebutan untuk suatu perjanjian asuransi yang bersifat konsensual. Lalu, Beach House dengan salah satu single-nya album keduanya Devotion berjudul “Gila”.

Lagu ini bisa dikatakan hampir serupa dengan “Politik”-nya Coldplay : tidak diketahui artinya secara pasti. Beberapa pranala menyebutkan, lagu milik Beach House yang dirilis dalam format video klip itu mengandung cerita akan monster yang jika dalam budaya luar negeri disebut ‘The Monster Gila’. Tapi itu belum pasti, masih simpang siur. Karena kebanyakan pranala yang membahas tentang Beach House lebih condong kepada warna musik elektronik pop-nya yang cukup berbeda dibandingkan band-band serupa mereka lainnya.

Tapi, walau demikian tak salah jika mengambil sisi positifnya saja. Dari band mancanegara semacam Coldpay dan Beach House atau Fransoa, adalah sebuah keunggulan buat Indonesia baik dari segi bahasa maupun sub kultur-nya yang sangat kaya. Tak ada negara lain mungkin di muka bumi ini, yang mampu menyaingi kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Sampai kapanpun hal itu tak pernah terjadi.

View Comments (2)

Comments (2)

  • Eggeg
    Eggeg
    9 Apr 2018
  • glamsglory
    glamsglory
    19 Apr 2018
    jangan lupa ada juga penyanyi asal belanda Wieteke Van Dort (tante lien) yang punya punya lagu dengan judul berbahasa indonesia yaitu "geef mij mar Nasi Goreng, Hallo Bandoeng, ajoen ajoen, dan Nina Bobo
You must be logged in to comment.
Load More

spinner