Independensi Label Indie HL Records dan Kebangkitan Keynote Records (Bagian Tiga)

Independensi Label Indie HL Records dan Kebangkitan Keynote Records (Bagian Tiga)

Foto di atas didapatkan dari berbagai artikel, seperti Organissimo Jazz ForumsDoctorjazz, dan Pinterest.

Harry Lim tidak berhenti bergerak dalam dunia musik jazz. Dari mulai membangun label mandiri, hingga berusaha untuk kembali "membangun" Keynote Records. Keynote Jazz Collection menjadi salah satu karya terbaik yang hadir di dunia musik jazz. 

Maju empat tahun berikutnya, Harry Lim pada tahun 1949 membuat label mandiri bernama HL Label, sebuah akronim dari namanya sendiri. Kembali soal “kualitas” yang ditonjolkan, HL Records dengan cepat piawai memproduksi beberapa rekaman, rata-rata berkualitas tinggi hasilnya. Sebuah label jazz independen pada zamannya, meski untuk ukuran saat itu kurang dikenal oleh massa umum karena minimnya pemasaran dan promosi. Musisi jazz yang ikut mencipta karya tak kalah dari era Keynote Records, mayoritas musisi itu mencetak namanya di peta jazz dunia. Sebut saja seperti pianis Al Haig, saksofonist Stan Getz sebagai motor utama diikuti Kai Winding, lalu Blossom Dearie, Jimmy Raney, Tommy Potter dan Roy Haynes.

Kesuksesan Harry Lim dengan label barunya melahirkan ide pada tahun 1955. Muncul keinginan kuat Harry Lim menghidupkan kembali Keynote Records dalam format LP 33 1/3 rpm. Sudah tentu kita ketahui hasilnya, niat Harry sukses besar. Kebangkitan Keynote Records dengan posisi produser kembali diisi Harry Lim dibantu barisan musisi militan seperti Nat Pierce, Ruby Braff, Frank Rehak, Matthew Gee, Billy Byers, Richie Kamuca, Freddie Green, Jimmy Wood, Jo Jones, Harvey Leonard, dan lain-lain. Meski dewi fortuna sepertinya selalu menyelimuti label tersebut, umur Keynote Records versi Harry Lim terbilang singkat karena berbagai kendala ketika itu, dan untuk saat ini – Keynote Records benar-benar berakhir. Gulung tikar selamanya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner