Iksan Skuter dan Balakosa; Sebuah Perjalanan Spiritual dan Introspeksi

Iksan Skuter dan Balakosa; Sebuah Perjalanan Spiritual dan Introspeksi

Foto didapatkan dari manajemen Iksan Skuter.

Sebuah catatan dari kisah lisan Iksan Skuter. Tentang Balakosa, introspeksi, keresahan, perjalanan di sepanjang Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi, dan tentang sebuah pernyataan: "Jangan bertumpu pada seorang Iksan Skuter".

Iksan Skuter menjajaki tahun ke-tujuh dalam karir solonya. Dalam rentang waktu tersebut, musisi asal Malang ini berhasil merilis sebelas buah album, termasuk di dalamnya album terbaru bertajuk Balakosa yang saat ini diperkenalkan dalam perjalanan tur dengan tajuk yang sama. Total, 23 kota disambangi oleh Iksan Skuter dalam rangka menyebarkan album Balakosa, sebuah album yang menjadi bukti lain atas produktivitas Iksan Skuter yang sepertinya tak pernah habis amunisi.

Tanggal 6 Oktober 2019, tepat dua bulan sejak tur ini dimulai, Tur Balakosa dari Iksan Skuter akan diakhiri. Kota Bandung akan jadi kota penutup dari rangkaian Tur Balakosa, dan penyelenggaraannya bertempat di Pasar Palasari, Bandung. Ada banyak cerita yang Iksan Skuter alami dalam pembuatan album Balakosa, juga ketika ia bertandang dari satu kota ke kota lainnya dalam perjalanan tur. Selain pengalaman jasmaniah, nyatanya tur ini memberikan satu pengalaman spiritual yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Sempat bertemu dan berbincang dengan Iksan Skuter pada Kamis, 26 September 2019 lalu, ia bercerita banyak hal terkait Balakosa, pengalaman dan idealisme Iksan Skuter sebagai seorang musisi, hingga bagaimana ia menanggapi realita bahwa karyanya masih sangat relevan dengan apa yang terjadi sekarang di negeri ini. Ia dikenal sebagai musisi yang konsisten menyuarakan lagu dengan tema sosial dan bahkan jadi anthem untuk banyak manusia yang satu frekuensi dengannya, sehingga adalah valid untuk bilang bahwa kejujuran adalah hal yang tidak bisa dipisahkan darinya, mengikuti ke manapun Iksan Skuter berdiri karena ia sedang menyuarakan hatinya. Saat pertemuan itu, kawan bicaranya adalah Addy Gembel, pemilik karya yang energinya lebih kurang sama dengan Iksan Skuter.

Banyak yang menarik dari seorang Iksan Skuter juga karya-karyanya, dan adalah hal yang sulit untuk merangkumnya dalam satu buah artikel. Obrolan yang berawal dari Balakosa ini tak bisa diputuskan koneksinya dengan "menjadi manusia", yang maknanya sangat luas dan mungkin saja berbeda-beda di tiap kepala. Maka, biarlah tentang Balakosa yang dibahas di depan, untuk menjadi jembatan menuju satu pemahaman yang mungkin diaminkan dengan khusyuk atau didebat dengan satu atau seribu "-isme".

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner