Hujan Gelak Tawa di Pesta Suka Suka Ala 4 Presiden

Hujan Gelak Tawa di Pesta Suka Suka Ala 4 Presiden

Empat presiden berkumpul dalam suasana santai dengan nyanyi-nyanyian yang melibatkan mereka sebagai vokalisnya. Tentu tidak akan berjalan mulus seperti Tulus, karena yang terjadi justru hujan gelak tawa dari penonton yang hadir

Ada banyak kutipan menarik tentang musik, lagu-lagu dan nyanyian. Dari mulai Lailah Gifty Akita yang mengatakan “Without a song, life is a sad tune”, lalu ada juga Friedrich Nietzsche yang mengatakan “Music heals all forms of misery”, dan banyak lagi kutipan lainnya, yang jika dikerucutkan bisa bermuara pada sebuah kesimpulan jika musik dan nyanyian merupakan jurus ampuh untuk menghibur diri maupun sebagai pelepas kepenatan. Termasuk para petinggi negara seperti presiden. Masih ingat kan seorang calon presiden yang mendulang suara banyak berkat sebuah lagu dari band rock tanah air. “30 menit kita disini, tanpa suara....” kurang lebih begitu lirik lagunya.

Namun tentu saja saya tidak akan bicara banyak tentang beliau dan lagu yang sering dinyanyikannya dulu. Dalam konteks negara dan presiden imajiner sekalipun musik dan nyanyian masih diamini sebagai cara untuk melepas penat dan bersenang-senang. Termasuk untuk sosok empat presiden dalam acara DCDC Open House 4 Presiden.

Sosok presiden imajiner yang mempertontonkan sesuatu yang serius, namun justru untuk ditertawakan ini adalah Presiden Man Jasad dari Republik Gaban, Presiden Budi Dalton dari Negara Republik Pacantel, Imam Besar Pidi Baiq dari Negara Republik The Panas Dalam dan Presiden DR. Zastrouw dari Republik Jalanan. Forum Open House 4 presiden ini digagas oleh DCDC dengan agenda pertemuan non formal empat  presiden dihadapan warga DCDC selama mereka menjabat. Keempat presiden tersebut diberikan kesempatan untuk saling berjumpa dalam suasana santai.

Empat presiden ini berkumpul dalam suasana santai dengan nyanyi-nyanyian yang melibatkan mereka sebagai vokalisnya. Tentu tidak akan berjalan mulus seperti Tulus, karena yang terjadi justru hujan gelak tawa dari penonton yang hadir kala menyaksikan empat presiden ini bernyanyi. Misalnya saja kala Man ‘Jasad’ menyanyikan lagu “Tenda Biru” yang dirasa relate dengan statusnya yang masih ‘jomblo’. Atau ada juga DR. Zastrouw dari Republik Jalanan yang bernyanyi dan ngerap di lagu “Bebas” milik Iwa K. Menyaksikan pak kyai ini bernyanyi/ngerap di lagu hip hop tentu menjadi pemandangan yang unik dan berbeda, apalagi dengan aksen-aksen ala rapper yang memang punya kekhasan tersendiri.

Ada juga Pidi Baiq yang suskes ‘merusak’ lagu “Cintaku” milik Chrisye dengan semua gimik serunya. Bahkan (ini cerita dibalik layar sebenarnya) sang manajer Pidi Baiq tampak cemas melihat ‘si ayah’ tampil pecicilan malam itu. Maklum sang imam besar dikabarkan baru menjalani operasi belum lama ini, sehingga melihat Pidi Baiq tampil aktraktif dia khawatir ‘si ayah’ kenapa-kenapa’ hehehe.

Seakan menjadi klimaks acara, presiden dari republik Pacantel, Budi Dalton kebagian membawakan lagu “Inikah Cinta” dari ME. Lagu upbeat yang identik dengan koreografi ala boyband ini kemudian menjadi ‘puncak keseruan’ malam itu dengan datangnya para penari latar. Dengan gaya khasnya, Budi Dalton merespon para penari latar tersebut dengan tariannya yang tentu saja berhasil mengundang gelak tawa penonton yang hadir. Malam yang seru!

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by DCDC (@dcdc.official)

Makin bertambah menarik kala Presiden Republik Balada, Iksan Skuter tampil bernyanyi di hadapan ke empat presiden lainnya. Seperti halnya keempat presiden lainnya, Iksan juga terkena jebakan untuk menjalani tantangan bernyanyi lagu yang ‘tidak biasa’ (untuk Iksan) malam itu. Dia didaulat menyanyikan lagu Reza “Berharap Tak Berpisah”. Lagu yang belakangan menjadi ramai di kalangan anak muda ini sontak saja membuat suasana acara malam itu makin hangat. Baik dengan nyanyi-nyanyian ‘ngaco’ ala mereka, maupun dari antusiasme penonton yang hadir.

Konsep dari 4  presiden dari awal memang mengusung konsep parodi ala DCDC namun tetap mengusung isu-isu serius yang terjadi di keseharian masyarakat. Sesuatu yang serius kadang harus disampaikan dengan cara-cara parodi untuk bisa menyentuh titik kesadaran. Tokoh dari empat presiden paham betul bahwa tugas mereka adalah menyampaikan sesuatu yang serius namun mereka rela untuk ditertawakan sebagai bagian dari konsep hiburan yang mencerdaskan ala DCDC, hingga akhirnya pada konklusi di akhir acara semua sepakat untuk menyikapi semua isu isu yang terjadi dengan “Djangan Berisik, Tetap Tenang Kita Menang”. Makin lengkap dengan penampilan Iksan Skuter malam itu lewat sederet hits singlenya yang disambut antusias penonton.

BACA JUGA - Eloknya Keragaman Budaya Indonesia Hadir di Gelaran WMBI 2022

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner