Hantu HuruHara! Lepas EP Perdana; Dengarkan Selama Pandemi, Terserah, Kapan Saja!

Hantu HuruHara! Lepas EP Perdana; Dengarkan Selama Pandemi, Terserah, Kapan Saja!

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Sebuah proyek musik elektronik genre ska asal Bogor yang diinisiasi SCUB (synthesizer, MIDI keyboard). Proyek ini bermula dari materi demo untuk bandnya yang tak masuk pengembangan. Lantas coba dipoles menjadi musik intrumental dan mengajak koleganya CULT (visualizer) untuk membangun karakter. SCUB juga membuka diri untuk berkolaborasi dengan pemusik dan seniman kreatif lainnya, juga anda (collaborator). Dirilis dalam bentuk digital melalui suguhan visual video musik dan diproduksi label independen Jejak Tikus Records.

Bogor – Membekali diri mereka dengan amnuisi/vaksin bermuatan empat track instrumental kelam, kolektif musik elektronik virtual asal Kota Hujan yang menamai diri mereka Hantu HuruHara! melepas mini album perdananya. Mereka memaksa merangsak masuk dan menghantui ranah musik independen Indonesia. Kehadiran mereka nyaris tak terdeteksi, wujudnya hanya bebunyian semata yang ditimbulkan track “Berantah”, "Bantam", “Perlintasan" dan satu track cover “Never Give Up” milik The Partikelir.

Terlahir dari gumpalan kerumitan dan carut-marut gegara pandemi Covid-19 yang menyebalkan tak kunjung usai, Hantu HuruHara! menyalurkan konsep dasar musiknya pada Jamaican Sound. Mereka memilih berdamai dengan teror dan memutuskan bermain-main dengan gaya horror ska, layaknya “Ghost Town” The Specials maupun “Night Boat to Cairo"-nya Madness versi elektronik. Usai thriller mencekam, selebihnya hanyalah menderu pelan bersama “Clint Eastwood” Gorilaz, meskipun sebagian pengusungnya mendengarkan Avicii, The Prodigy, The Independents, Madness, Sublime, Schoolyard Heroes, Idles, bahkan The Jolly Boys dan Rancid.

Petualangan Hantu Huru-Hara bukanlah pemain lama yang sekonyong-konyong muncul dari antah berantah. Selayaknya masa muda remaja dengan tingkat coba-coba yang tinggi saat mencoba rokok, alkohol, obat perangsang dalam bentuk permen & pulpen, lalu napza, dan seperangkat medium berbasis halusinogenik baik yang herbal maupun yang mengandung kimia sambil membaca alam dengan mata ketiga yang akhirnya terbuka, ada serangkaian proses eksplorasi coba dan gagal yang memadukan instrumen synthesizer, piano, MIDI keyboard, dan drum sampling. Lantas terciptalah aneka bunyi, yang jika digabungkan terdengar selayaknya musik Kamis tengah malam.

Ada dua nama pemasok musik Hantu HuruHara!, yaitu sosok dengan identitas SCUB yang sulit melepaskan diri dari cengkraman Jamaican Sound. Musik yang digelutinya sejak semester pertama sebuah kampus swasta di Jawa. Selain timbul asumsi bahwa CULT seolah-olah wujud reinkarnasi warga Kepulauan Karibia. Sementara visual karakter disumbang seniman muda dengan nama punggung CULT, pegiat seni rupa modern yang sayang ibu. Satu nama lainnya, adalah anda para pendengar seantero negeri sebagai kolaborator mereka.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner