Hailien Fest 2019; Sebuah Ajang Timbal Balik dan Manifesto

Hailien Fest 2019; Sebuah Ajang Timbal Balik dan Manifesto

Di kawasan Kerobokan, Badung, sebuah tempat dengan gaya industrial dipilih Trojan untuk menyelenggarakan Hailien Fest. Nama tempatnya adalah The Gate 88, sebuah bangunan tiga lantai yang sebenarnya masih cenderung sepi dengan aktivitas niaga. Hanya lantai dasar dan rooftop yang terlihat hidup, dan lantai teratas bernama Langite Bali lah yang dipakai Trojan untuk gelaran Hailien Fest 2019.

Langite Bali memang dipergunakan untuk public space, dengan panggung sederhana dan meja bar bulat yang memakan seperempat luas rooftop sebagai bagian dari sarana untuk dimanfaatkan. Yang membuat tempat ini fantastis adalah hadirnya setengah bangkai pesawat yang dengan gagah berdiri di tengah Langite Bali, lengkap dengan beberapa bagian yang sudah direcah dan disebar di berbagai sudut yang bisa dipergunakan sebagai tempat duduk atau dekorasi pemanis yang ajaib. Ujar kabar yang beredar dari kawan-kawan Bali, bangkai pesawat itu sengaja dibawa dari Bandara Soekarno-Hatta dengan menggunakan lima truk kontainer (atau mungkin lebih). Selain itu, ada juga satu sudut yang dipergunakan untuk aktivitas jual-beli merchandise serta rilisan fisik dari band-band lokal.

Tiket seharga Rp.25.000,- dibandrol untuk bisa mengakses acara Hailien Fest 2019. Uniknya, mereka tidak menerapkan sistem pre-sale. Semua pembelian tiket dilaksanakan di hari penyelenggaraan, di lantai dua The Gate 88.

Saat itu sekitar pukul lima sore dan Hailien Fest 2019 belum kunjung mulai. Menurut jadwal yang disebar di media sosial, seharusnya band pertama sudah tampil di jam tersebut. Kendala teknis mengharuskan mulainya acara mundur sesaat. Namun, lalu-lalang panitia yang berjalan cepat kesana kemari makin terlihat ketika matahari mulai temaram. Artinya, Hailien Fest 2019 sudah mendekati waktunya.

Benar saja. Sekitar pukul enam sore, seorang laki-laki dengan mikrofon akhirnya membuka gelaran Hailien Fest 2019 dengan suara tinggi, mengalihkan pandangan yang tadinya tak habis-habis mengagumi bongkahan pesawat berubah sudut ke arah panggung, tepat di seberangnya. Hari itu, panggung diisi oleh penampilan dari delapan band, dengan urutan main yang dimulai dari Sargah, Mom Called Killer, Timah Panas, Kaligula, Jangar, Human Autopsy, Bersimbah Darah dan ditutup oleh Trojan.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner