Gitaris Lokal yang Mempersenjatai Diri Dengan Gitar Ibanez

Gitaris Lokal yang Mempersenjatai Diri Dengan Gitar Ibanez

Sumber foto : https://www.ibanez.com

Di Indonesia, nama Ibanez pun cukup mendapat tempat special bagi banyak gitaris dari band-band jempolan disini, dari mulai band rock, punk, hingga metal

Gitar dengan merek Ibanez mungkin merupakan salah satu pembuat gitar dari jepang yang paling terkenal. Perusahaan gitar Ibanez didirikan di Nagoya, Jepang pada tahun 1957 sebagai anak perusahaan Hoshino Gakki, importir alat musik jepang yang memulai gitar ibanez untuk membuat model dan variannya tersendiri.

Pada awalnya gitar Ibanez membuat duplikat dari desain milik Amerika. Varian model kopian yang berhasil diciptakan oleh gitar Ibanez dengan sangat baik ini hampir dapat disamakan dengan model yang asli, dan ini membuat perusahaan gitar gibson untuk menuntut perusahaan gitar ibanez akan pelanggaran hak cipta di tahun 1977. Hal ini memacu perusahaan gitar ibanes untuk memperkenalkan desain milik gitar ibanez sendiri (dikutip dari beberapa sumber)

Seiring perkembangannya gitar Ibanez tak luput dari perhatian banyak gitaris yang pada akhirnya menjadi identik dengan gitar ini. Nama-nama musisi/gitaris seperti Paul Gilbert (dengan model PGM signature), Joe Satriani (dengan model JS Signature), Herman Li dan Sam Totman (dengan E-Gen dan STM model), juga Munky ‘Korn’ (dengan model Apex signature), menjadi jajaran gitaris yang lekat dengan gitar Ibanez.

Di Indonesia, nama Ibanez pun cukup mendapat tempat special bagi banyak gitaris dari band-band jempolan disini, dari mulai band rock, metal, hingga punk. Beberapa nama gitaris yang memakai gitar Ibanez antara lain  Andre Tiranda ‘Siksa Kubur” yang memakai gitar Ibanez seri RG1570Z LMR, lalu ada juga Beng Beng dari Pas Band yang memakai gitar Ibanez RG1520G, Coki ‘Netral’ dengan gitar Ibanez AR300RE nya, lalu ada juga San San ‘PeeWee Gaskin’ dengan gitar Ibanez DN500-BK, Sony J-Rocks yang memakai gitar Ibanez AT100, hingga gitaris kawakan, Pay Burman dengan gitar Ibanez seri RG870QMZ nya.

Masing-masing seri punya kekhasan dan spesifikasi sendiri, misalnya saja seri AR300RE milik Coki Bollemeyer ‘Netral’. Gitar AR300RE ini merupakan produksi ulang dari AR300 yang diperkenalkan pada tahun 1980-an. Gitar ini memiliki body yang terbuat dari bahan Mahogany yang dilapisi Maple pada bagian atas dan neck yang berbahan 3-Piece Maple dengan konstruksi penyambungan gitar Set-in. Pada fingerboard bermaterialkan rosewood dan terdapat 22 fret Medium yang dihiasi Abalone Block inlays. Gitar IBANEZ AR300RE ini dipersenjatai dengan dua pickup humbucker Super 58 dengan switching khusus.

Tidak hanya dengan satu seri itu saja, namun Coki juga ‘mempersenjatai’ penampilannya dengan seri gitar Ibanez lainnya, yakni seri SZ320MH, S540 Cherry Sunburst, juga seri Ibanez Xiphos. Sama seperti seri AR300RE yang dipersenjatai dengan dua pickup humbuckers, gitar seri SZ320MH ini juga dilengkapi dengan pengaturan kontrol 2 Volume, 1 Tone, 3-Way pickup selector. Sedangkan untuk gitar seri Xiphos dipersenjatai dengan satu pickup humbuckers DiMarzio D Activator pada posisi bridge, dan satu pickup single coil DiMarzio Air Norton S pada posisi neck.

DiMarzio Air Norton di posisi neck ini terasa hangat didengar, sangat baik dan seimbang, dan memiliki karakteristik tonal yang unik. Kombinasi output menengah dan gigitan harmonik yang sangat efektif untuk single not saat bermain solo serta akord. D Activator humbucker DiMarzio pada posisi bridge memiliki karakter suara yang keras tapi bersih. Ini merespon langsung ke hard atau light pick attack.

Selain nama-nama yang disebutkan di atas tentunya ada banyak lagi gitaris Indonesia yang menggunakan gitar Ibanez sebagai ‘alat perangnya’. Coklatfriends punya nama gitaris lain yang bisa dimasukan dalam daftar ini? tulis di kolom komentar ya.

BACA JUGA - Rahasia Ciamiknya Gitar Akustik Nissan Fortz

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner