FOGFEST, Hernandes Saranela dan Black Metal Nusantara (Bagian Dua)

FOGFEST, Hernandes Saranela dan Black Metal Nusantara (Bagian Dua)

Dari paparan Hernandes, tujuan FOGFEST akhirnya semakin mengerucut pada keinginan untuk mengaburkan pandangan tentang siapa yang paling cocok menyandang predikat black metal. Hanya saja, Hernandes mengakui bahwa FOGFEST ini belum benar-benar “berhasil” untuk mewujudkan cita-cita itu. Namun, tidak berarti tidak ada yang dicapai di FOGFEST ini.

“Saya yakin orang-orang yang datang ke sana (FOGFEST) setidaknya bersepakat bahwa cult dan tidak cult, true dan tidak true, semua adalah hal-hal yang sudah tidak perlu lagi diperbincangkan. Biarlah karya yang berbicara. Terlalu banyak omong tetapi tidak menghasilkan apa-apa tak ubahnya tong kosong nyaring bunyinya. Yang bisa saya katakan mengenai FOGFEST adalah bahwa event ini belum bisa menyimpulkan apapun, seperti akan dibawa ke mana black metal Nusantara. Setidaknya, pernah ada suatu masa ketika sejumlah orang yang punya kepedulian terhadap masa depan black metal pernah bertemu dan bertatap muka dalam suasana penuh keakraban di suatu tempat yang dipenuhi kabut. Berharap semoga suatu saat nanti, sekat demi sekat akan hilang bersamaan dengan tumbuhnya pemahaman baru tentang black metal yang lahir dari semangat Nusantara yang mengagungkan diversitas.”

Apakah Akan Ada FOGFEST Selanjutnya?

Setidaknya, ada tiga hal yang menjadi cita-cita Hernandes yang ia coba upayakan melalui FOGFEST: mendanai teman-teman dari luar pulau Jawa untuk tampil di pulau Jawa, mengaburkan pandangan tentang siapa yang paling “berhak” menyandang predikat black metal, dan menemukan arah dari black metal Nusantara. Namun, seperti apa yang sudah ia utarakan, tiga hal di atas belum benar-benar menemukan titik temu. Sebenarnya, ada alasan untuk Hernandes meralat pernyataannya bahwa FOGFEST hanya akan dilaksanakan satu kali, mengingat tujuan-tujuan di atas belum benar-benar tercapai.

Namun, ia dengan mantap menyatakan bahwa FOGFEST tidak akan dilaksanakan untuk yang kedua kalinya. Ternyata, alasannya sangat personal, Hernandes tidak pernah tertarik untuk melakukan hal yang sama dua kali. Namun, terkait keinginannya mengundang band dari luar Jawa dengan sistem crowd funding masih sangat mungkin untuk dicoba tanpa harus memakai nama FOGFEST.

“Ini alasan kenapa sampai saat ini saya lebih mewujudkan FOGFEST daripada melanjutkan film dokumenter kedua saya. Harus ada peningkatan grade dalam cara saya memandang scene ini. Melanjutkan seri kedua film saya hanya karena materi yang sudah terkumpul tanpa memberi nyawa berbeda dalam isiannya tidak akan berdampak apa-apa, terlebih pada diri saya. Jujur, saya adalah pribadi yang tidak nyaman melakukan hal yang sama. Silakan sebut saya ambisius jika itu bisa membuat saya tertantang menemukan hal yang baru lagi,” papar Hernandes.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner