Fenomena Musisi, Label Rekaman di Hari Musik Nasional Beberapa Waktu Lalu

Fenomena Musisi, Label Rekaman di Hari Musik Nasional Beberapa Waktu Lalu

Sumber foto : Instagram La Munai Records

Mari menyimak apa yang terjadi pada tanggal 9 Maret beberapa waktu lalu di dunia permusikan Indonesia.

Tepat dihari ini, tanggal 9 Maret 2018 segelintir orang kembali memperingati sebagai Hari Musik Nasional. Adalah sebuah pernyataan yang dikatakan oleh Tantowi Yahya, bahwasanya tanggal tersebut diyakini sebagai harinya untuk dunia musik nasional sebagai alih-alih dari hari lahirnya komponis proklamasi, Wage Rudolf Supratman. Maka, tak sedikit pula kisah serta perjalanan di dunia musik terealisasi di tanggal itu.

Secara otomatis, bisa dipastikan, beberapa penikmat musik pasti memenuhi lini masa sosial medianya tentang Hari Musik Nasional ini. Mulai dari yang pasti jelas fanatik, sampai yang biasa saja pun juga ingin ikut andil disini. Silahkan saja, toh itu hak mereka. Tapi, tolong simak beberapa fenomena yang dilakukan oleh musisi – serta label indiependen dibawah ini pada tanggal 9 Maret lalu. Mulai dari rilisan album, acara musik, sampai proses garapan musik oleh musisi telah terjadi pada tanggal 9 Maret di tahun-tahun lalu. Dan berikut beberapa daftarnya.

Album Sulung Deadsquad ; Horror Vision
Pada 9 Maret 2009, raksasa death metal Ibukota, Deadsquad merilis album sulungnya Horror Vision. Album pertama itulah yang akhirnya perlahan membawa nama Deadsquad dilirik oleh publik, khususnya metalhead ranah lokal. Karena didalamnya musikalitas Deadsquad cukup berbeda dibandingkan band-band death metal yang ada waktu itu, khususnya penggabungan antara ketukan progressive yang cukup membingungkan nan rumit, berhasil digabungkan dengan gerusan musik bak kehancuran dunia. Seperti yang tertanam dalam salah satu lagunya yang paling berbahaya berjudul “Manufaktur Replika Baptis”. Dan yang paling kerennya lagi di tanggal album ini dirilis oleh label Rottrevore Records, bertepatan dengan konser unit metalcore bahaya asal mancanegara ketika berandang ke Jakarta, Lamb of God.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner