Fashion Statement Para Musisi Lewat Clothing Line Miliknya

Fashion Statement Para Musisi Lewat Clothing Line Miliknya

Beberapa orang musisi yang cukup concern akan sebuah brand image, mengaplikasikannya lewat bisnis clothing line miliknya sendiri. Dari mulai Agung "Hellfrog", Indra Gatot, Abah Andris, sampai Gebeg. 

Musik dan Fashion, keduanya menjadi satu hal yang saling berhubungan, ketika peran fashion menjadi satu bentuk pernyataan dan kebanggaan orang yang memakainya. Seperti misalnya seorang yang menggemari musik metal, mungkin akan menyatakan dirinya lewat gaya berpakaian yang dia kenakan, lewat kaos-kaos band metal kesukaannya, atau lewat logo-logo yang identik dengan musik cadas semacam itu. Beberapa band yang sadar akan adanya “fashion statement” semacam itu mengaplikasikannya lewat merchandise bandnya. Pada perkembangannya, merchandise band semacam ini cukup ditata baik dengan manajemen yang baik pula, sehingga band juga punya tambahan penghasilan dari merchandise tersebut, selain dari hasil manggung dan penjualan album mereka.

 

Menariknya, beberapa orang musisi yang cukup concern akan sebuah brand image, mengaplikasikannya lewat bisnis clothing line miliknya sendiri. seperti misalnya Agung, gitaris Burgerkill yang punya brand Hellfrog, lalu ada juga Indra Gatot, vokalis dan gitaris Rosemary, dengan Fat Free City nya, Adit Joey The Gangster dengan Eastern Wolves nya, Abah Andris, drumer dari Nectura dengan Cowboy From Hell nya, dan Gebeg, drumer dari Taring dengan brand Anti-Class miliknya, dan masih banyak lagi musisi lain dengan brand miliknya.

 

Jika diulik lebih jauh lagi, brand-brand yang dipunyai para musisi itu bisa tercermin lewat keseharian mereka, seperti misalnya Abah Andris yang selalu identik dengan topi coboy nya, hingga akhirnya dia menggabungkan gaya berpakaian dia dengan hits single salah satu band cadas, Pantera berjudul “Cowboys From Hell”. Atau misalnya Gebeg, drumer “sejuta” band ini dikenal dengan pembawaannya yang supel dan easy going. Hal ini juga tergambar dari band-band yang melibatkannya sebagai drumer, dengan warna musik yang beragam, dari mulai HMGNC dengan musik elektropop nya, sampai bandnya, Taring, yang kental dengan musik hardcore nya. Hal itu pada akhirnya tergambar juga lewat brand pakaiannya yang diberi nama Anti-Class, dimana apa yang diyakini Gebeg tentang indahnya perbedaan diterjemahkan juga lewat nama Anti-Class dalam brand miliknya.  

 

Para musisi dari ragam latar belakang musik berbeda, dari mulai punk, hardcore, sampai metal ini, punya satu semangat yang sama dengan DCDC lewat pernyataan sikap berbeda-beda bersama-sama, yang kemudian hal itu diaplikasikan dalam DCDC's Friends Trade Market, yang hadir dalam gelaran DCDC Shout Out! Ngabuburit. Acara ini sendiri digelar di beberapa kota di Indonesia, dari tanggal 25 Mei sampai 2 Juni 2018. Jadi selain menghadirkan keseruan lewat talk show empat presiden dan penampilan band-band yang bernaung di wadah DCDC Shout Out, para coklat friends juga bisa mendapatkan produk-produk dari band-band kesukaannya, atau beberapa clothing line yang memang identik dengan musik sebagai image nya dalam satu counter., dari mulai kaos, topi, tas, jaket, dan masih banyak lagi, lewat penawaran menarik sampai diskon sebesar 50%.  

 

BACA JUGA - Kuartet AGC Music School Suguhkan Permainan Guitar Hero

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner